"Jadi, intinya tidak berakar pada sebuah tarian yang memang tradisional Madura, bukan itu!" ujar Adrian kepada Kompas.com, Rabu (7/6/2023).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tarian Bekna Sengak memiliki pesan yang Islami. Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari mayoritas penduduk Madura yang menganut agama Islam.
"Sebenarnya (tarian) kreasi. Itu katar belakangnya 'kan dari iringan musik hadrah," kata Adrian.
Kesenian Madura lekat dengan nuansa Islam
Adrian menerangkan, terlepas dari munculnya tarian Bekna Sengak, pengaruh agama pada orang Madura memang cukup kuat.
Namun, masyarakat setempat disebut Adrian sebagai kelompok kosmopolitan yang artinya bisa menerima toleransi.
"Para peneliti-peneliti dari luar kalau memandang orang Madura boleh dikata sangat fanatik terhadap agamanya," tuturnya.
Ia menambahkan, lagu-lagu Madura sejak zaman dahulu nuansanya tidak aneh-aneh dan menitikberatkan pada keindahan alam dan perasaan hati.
Bahkan, lagu-lagu Madura di pesantren memiliki nuansa yang lebih tajam karena bermakna nasihat keagamaan.
"Kalau di tarian ada pengaruh Buddha dan Hindu masih kuat juga di masyarakat pedesaan," kata Adrian.
"Malah ada suatu tradisi Hong Bahong, ini ritual masih ke Hyang Widhi atau kehindhu-hindhuan," tambahnya.
Source | : | Kompas.com,Tribuntechno |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar