GridPop.ID - Seksolog Zoya Amirin beberkan dampak dari kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi.
Seks sama halnya dengan makan dan minum.
Ya, seks menjadi kebutuhan dasar yang jika tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak di baliknya.
Melansir intisari.id, Zoya Amirin menerangkan bahwa seks yang tidak terpenuhi akan berdampak pada psikis dan fisik.
Secara emosional, seseorang yang tidak terekspresikan kebutuhan seksnya, akan mudah marah, tidak bahagia, sinis, berperilaku negatif seperti senang bergosip.
Sedangkan penyakit fisik yang sering dialami orang yang tak kebutuhan seksnya tak terpenuhi yaitu psikosomatis, biduran, rambut rontok, dan gejala stres.
"Kalau ada pasien yang mengeluh sakit dan memeriksakan ke dokter, namun tak ada tanda penyakit apa pun, pasien ini akan dirujuk ke psikolog.
Salah satu sebab keluhannya adalah karena kebutuhan seksnya tidak terpenuhi atau tidak terekspresikan dengan benar," tutur Zoya kepada Kompas Female di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Zoya Amirin menerangkan sejumlah faktor yang mempengaruhi tidak terpenuhinya kebutuhan seks.
Antara lain kurangnya pujian dari pasangan, kualitas hubungan seks yang buruk, hingga vaginismus.
"Kita tumbuh dalam masyarakat yang kondisinya menjelek-jelekkan seks.
Baca Juga: Nikmatnya Tak Sebanding dengan Risiko, dr Boyke Ungkap Tips Aman Oral Seks Bagi Pasangan Suami Istri
Setiap akan penetrasi istri kesakitan karena selama ini perempuan menganggap seks adalah dosa.
Saat awal pernikahan tidak sedikit perempuan yang stres karena selama hidupnya ia memahami seks sebagai sesuatu yang buruk, jorok, tabu.
Imej seks terlalu jorok sehingga perempuan merasa tegang saat akan melakukan hubungan seks di malam pertama misalnya," jelas Zoya.
Kondisi ini juga lah yang membuat perempuan, juga bersama pasangannya, menjadi tak terpenuhi kebutuhan seksnya.
Selain juga hubungan seks tak terekspresikan dengan tepat.
Zoya kerap menerima pasien terapi juga konseling guna mengatasi berbagai masalah yang timbul dari tidak terpenuhinya kebutuhan seks.
Perlahan, pasien ini harus dilatih untuk mulai menikmati seks, dengan mengubah mindset terlebih dahulu.
Tahapan terapi ini bisa beragam pada setiap orang.
Mulai seminggu sekali selama tiga bulan, juga sebulan 2-3 kali selama enam bulan.
"Berapa lama waktu yang dibutuhkan bergantung pada seberapa besar masalah seksual yang dihadapi seseorang, yang membuat kebutuhan seksnya tidak terpenuhi," tutup Zoya.
Mengutip Tribun Bali, padahal seks memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, yaitu:
- Menghilangkan stress
- Mengurangi nyeri
- Meningkatkan kekebalan tubuh
- Efektif membakar kalori
- Meningkatkan kesehatan jantung
- Meningkatkan rasa percaya diri
GridPop.ID (*)
Source | : | intisari.id,Tribun Bali |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar