GridPop.ID - Salah satu tujuan berhubungan intim adalah mencapai orgasme.
Meski demikian, tak semua wanita mendapatkan orgasme saat berhubungan intim dengan pasangan.
Meski demikian nyatanya wanita bisa saja mengalami orgasme padahal dirinya tidak melakukan hubungan intim.
Kok Bisa?
Dilansir oleh sonora.id menurut Dokter Jessica O’Reilly, PhD selaku pembawa acara The @SexWithDrJess Poadcast wanita sejatinya bisa dengan mudah orgasme jika mereka menerima dan membiarkan rangsangan tanpa hambatan.
Menurut berbagai pengakuan pasiennya para wanita bisa mengalami orgasme hanya gara-gara masalah kecil.
“Beberapa orang melaporkan mengalami orgasme karena bagian punggung mereka geli, dijilat, atau dipijat,” kata Jessica O’Reilly, PhD
Selain itu dirinya juga mendapatkan laporan bahwa banyak wanita langsung mengalami orgasme saat bagian tertentu di sentuh.
“Yang lain melaporkan bahwa mereka mengalami orgasme dari stimulasi pusar mereka yang membuat lekukan sensitif ini menjadi zona sensitif seksual yang umum,” tambahnya.
Tidak hanya itu Dokter Jess juga mengatakan bahwa wanita bahkan mampu alami orgame spontan tanpa melibatkan pasangan.
Salah satu kegiatan yang memungkinkan wanita emngalami orgasme adalah dikala berolahraga.
Biasanya gerakan yang memicu wanita mengalami orgasme adalah sit-up, pull-up, dan chin-up.
Selain jenis olahraga diatas olahraga berikut juga berpotensi membuat wanita mengalami orgasme mengendarai sepeda, pengepresan kaki, pengangkatan kaki, berlari, dan berenang.
"Tidak mengherankan bahwa mengendarai sepeda dapat menghasilkan sensasi yang menyenangkan dan bahkan orgasme, karena gesekan di luar dapat merangsang bagian eksternal dan internal klitoris yang diyakini menyebabkan orgasme," jelasnya.
Bahkan pakaian yang terlalu ketat seperti Jeans juga dapat merangsang seorang wanita dan menyebabkan orgasme spontan terjadi.
"Itu benar-benar tergantung pada metode yang kamu sukai untuk mencapai orgasme," jelasnya
Jika kita merasakan orgasme yang terjadi tanpa sentuhan, pemikiran seksual, atau paparan rangsangan, kita mungkin mengidap sindrom Persistent genital Arousal Syndrome (PGAS).
“Gejala-gejala PGAS berkisar dari rangsangan ringan yang sedang berlangsung hingga sensasi orgasme yang ekstrem, konstan, dan tidak ada pemicu,” kata O'Reilly.
Baca Juga: Bukan Hamil! Ini loh 7 Penyebab Kamu Merasa Mual Setelah Hubungan Intim
O'Reilly juga menjelaskan, penelitian tentang hal ini masih dalam tahap awal sehingga penyebab spesifik belum diketahui.
Meski begitu, PGAS sering dikaitkan dengan kecemasan, depresi, dan perawatan hormonal pada perempuan pasca-menopause.
"Perawatan mungkin termasuk anestesi topikal dan obat-obatan antidepresan bersamaan dengan psikoterapi," lanjutnya.
5 Manfaat Orgasme untuk Kesehatan Mental
Orgasme adalah puncak kenikmatan yang didapatkan ketika berhubungan seksual, baik dengan pasangan maupun melakukan sendiri atau disebut masturbasi.
Ada banyak manfaat kesehatan mental yang terkait dengan zat kimia saraf yang dilepaskan oleh otak saat orgasme terjadi.
Dilansir oleh kompas.com dari Verywellmind, dr. Alyssa Dweck, pakar kesehatan seksual dan reproduksi, menyatakan bahwa orgasme meningkatkan pelepasan dopamin (hormon kebahagiaan), oksitosin (hormon cinta), dan endorfin (penghilang rasa sakit alami) di otak.
Tiga hormon tersebut yang membuat orgasme memiliki manfaat bagi kondisi kesehatan psikologis manusia.
1. Meningkatkan kualitas tidur
Baca Juga: AJAIB! 3 Gerakan Senam Kegel Ini Mampu Mengatasi Masalah Performa Pria di Ranjang
2. Mengurangi gangguan kecemasan
3. Picu hormon DHEA
4. Menghilangkan stres
5. Meningkatkan ketangguhan mental atau kepercayaan diri
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,sonora |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar