Salah satu jenis rangsangan yang bisa diberikan kepada pasangan wanita untuk bisa mencapai orgasme adalah seks oral ini.
Seks oral akan memberikan stimulasi yang lebih besar kepada vagina karena sentuhan langsung pada klitoris sehingga wanita bisa mencapai orgasme dengan lebih cepat.
Health juga menambahkan bahwa mayoritas wanita yang menerima seks oral dari pasangannya merasa puas ketika berhubungan intim.
3. Dikaitkan dengan kanker tenggorokan
Tidak banyak yang tahu bahwa ternyata ada beberapa jenis penyakit yang bisa didapatkan dari seks oral dan salah satunya adalah kanker tenggorokan.
Meskipun seks oral tidak secara langsung menjadi salah satu penyebab dari kanker tenggorokan, adanya human papillomavirus (HPV) bisa disebut sebagai biang keroknya.
Menurut WebMD, seks oral yang diberikan oleh seseorang bisa menjadi salah satu penyebab kanker tenggorokan jika pasangannya mengidap HPV.
Menurut penelitian yang diterbitkan pada New England Journal of Medicine pada tahun 2007, ditemukan bahwa seseorang menderita kanker tenggorokan karena seks oral.
Meskipun begitu, dari penelitian tersebut ditemukan bahwa kanker tenggorokan tersebut disebabkan karena berganti-ganti pasangan.
4. Bisa meningkatkan risiko penyakit menular seksual (PMS)
Banyak orang yang tidak tahu bahwa seks oral bisa menjadi sarana penyebaran PMS karena lazim dilakukan tanpa kondom.
Seks oral yang dilakukan tanpa menggunakan kondom ternyata memperbesar risiko mendapatkan PMS dari pasangan yang terinfeksi.
Tidak hanya HPV saja, namun ada beberapa jenis PMS lain yang bisa ditularkan, seperti HIV, herpes, sifilis, gonore, dan hepatitis.
Meskipun setiap orang memiliki risiko yang sama, WebMD juga menjelaskan bahwa risiko penularannya tidak sebesar seks yang melibatkan penetrasi ke vagina atau anus.
Namun, WebMD menambahkan bahwa risiko yang didapatkan akan tergantung dari berapa banyak pasangan yang dimiliki, jenis kelamin, dan jenis seks oral apa yang dilakukan. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Nova.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar