Saat itu, Luna Tampubolon tiba-tiba menangis.
"Jangan menangis, sayang," kata ibu guru itu sambil memeluknya.
Ternyata Luna berjualan di sekolah karena membantu orang tuanya. Ibu guru itu meminta Luna tidak berjualan ketika pembelajaran berlangsung di kelas.
"Kalau masuk sekolah jangan jualan yah," ucap guru itu.
Pada hari itu, Luna mengumpulkan uang Rp13 ribu dari hasil jualannya.
View this post on Instagram
Kisah serupa juga terjadi di daerah Denpasar, Bali dimana seorang bocah bernama Putu Dharma (11) rela berjualan tissue untuk membantu perekonomian keluarganya.
Diwartakan Kompas.com, Dharma yang masih duduk di bangku sekolah dasar di Kabupaten Karangasem itu meluangkan waktu berjualan tisu dengan cara berkeliling di sekitar Kota Denpasar.
"Buat bantu-bantu keluarga," kata Dharma saat ditemui Kompas.com di Jalan Surapati, Kota Denpasar, Jumat (1/10/2021).
Dharma mengaku, sudah berjualan tisu keliling sejak pandemi Covid-19 melanda di Pulau Dewata.
Tanpa paksaan dari orangtuanya, ia dengan tulus berinisiatif menjalani rutinitas berjualan yang hampir dilakukannya setiap hari.
Dalam sehari, ia mendapat uang minimal Rp 50.000 dari hasil berjualan tisu.
"Bapak kerja proyek (bangunan) kalau ibu kerja jualan (tisu) juga, tapi kita pisah (jualannya)," kata dia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunJabar.id |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar