Gigitannya, kata Santika tidak terlalu dalam, hanya seperti luka goresan.
Mengetahui sang anak digigit anjing, orangtuanya pun langsung mencuci lukanya menggunakan sabun dan air mengalir.
Sementara anjing yang menggigit langsung dieliminasi dan dikubur oleh ayahnya.
Sayangnya lantaran merasa luka gigitan yang dialami oleh R cukup ringan, orangtuanya tidak melarikannya ke rumah sakit atau puskesmas agar diberikan Vaksin Anti Rabies ( VAR).
Hingga akhirnya R mengalami gejala yang parah, termasuk takut pada air.
Lantas muncul pertanyaan, mengapa penderita rabies takut air?
Rupanya terdapat penjelasan akan hal ini, mengapa penderita rabies dapat mengalami Hydrophobia atau ketakutan terhadap air.
Hydrophobia dianggap sebagai salah satu gejala yang parah pada Rabies.
Melansir medi-call.id, rabies atau dikenal juga dengan hydrophobia, lysa dan rage adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rabies yang menyerang bagian sistem saraf pusat.
Rabies cepat atau lambat akan membuat otot lumpuh.
Rasa sakit yang dirasakan penderita saat menelan cairan, termasuk air liur, disebabkan oleh ketidakmampuan otot yang bertanggung jawab untuk mengontrol aktivitas menelan.
Source | : | TribunMadura.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar