Kulit yang dihilangkan selama prosedur sunat mengurangi penumpukan bakteri dan mempermudah pembersihan.
Sunat dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih pada laki-laki.
Bakteri dapat berkumpul di bawah kulup (kulit yang menutupi ujung penis) dan menyebabkan infeksi saluran kemih.
Sunat dapat membantu mencegah infeksi ini dengan menghilangkan area tempat bakteri dapat berkembang biak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sunat dapat mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual tertentu, seperti HIV dan herpes genital.
Namun, perlu diingat bahwa sunat tidak memberikan perlindungan yang sempurna terhadap PMS, dan praktik seks aman dan penggunaan pengaman seperti kondom tetap penting.
Sunat pada masa kanak-kanak dikaitkan dengan pengurangan risiko kanker penis.
Meskipun kanker penis adalah kondisi yang relatif jarang, sunat pada usia dini dapat memberikan manfaat jangka panjang dalam hal pencegahan kanker ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Benarkah Sunat Berpengaruh pada Kepuasan Hubungan Intim ? Begini Penjelasan Medisnya"
Sebagian artikel ini menggunakan Chatgpt (AI).
Baca Juga: KETOK PALU! Jepang Kini Larang Pria Dewasa Melakukan Hubungan Intim dengan Gadis Berusia 13 Tahun
(*)
Source | : | Tribunnews.com,OpenAI |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar