Tapi pasangannya memaksa dengan dalih empat pria hidung belang sudah terlanjur memesan.
"Korban sudah konfirmasi capek tetapi si pacar menargetkan harus mendapatkan uang sekian sehingga harus dilayani," terangnya.
Para korban, ujar Nurul adalah kelompok rentan kekerasan dan tidak berani melapor lantaran takut.
"Kami edukasi dan motivasi tapi tetap tidak berani melapor dengan beberapa pertimbangan," jelasnya.
Ada banyak pertimbangan yang menjadi alasan para korban enggan melapor.
Misalnya, ketika melapor harus melakukan visum, namun baik polisi dan dokter biasanya akan menormalisasi karena dianggap bagian dari risiko pekerjaan.
Padahal, para korban tak ada yang bercita-cita menjadi PSK.
Selain itu juga mereka enggan melapor lantaran belum menjadi wanita independen hingga alasan anak.
Sementara itu dilansir dari Komaps.com, kasus perdagangan manusia juga menimpa dua orang anak di bawah umur asal Kediri, Jawa Timur.
Dua korban dijadikan PSK saat berniat mencari kerja.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengungkapkan, terungkapnya kasus tersebut berawal dari laporan tentang dugaan penyekapan terhadap 2 anak di salah satu rumah kos di wilayah Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar