Dilansir dari laman kompas.com, terlepas dari pilihan para orang tua, berikut beberapa pertimbangan mengapa anak perlu tidur terpisah dari saudara dan orang tuanya:
- Usia anak
Tidak ada umur pasti kapan anak Anda butuh tidur terpisah dari orang tua atau saudaranya.
Melansir Healthline, masing-masing orang tua bisa mempertimbangkan tahap tumbuh kembang buah hati.
Beberapa anak yang sudah sekolah, ada yang merasa tidak nyaman saat ganti baju di depan saudara atau orang lain.
Ada juga anak-anak yang baru membutuhkan privasi sesaat sebelum anak mencapai fase pubertas atau mengalami mimpi basah.
Namun, saat anak sudah mencapai fase pubertas, anak sudah susah diajak kompromi soal ruang dan privasi.
Kebutuhan privasi bagi anak yang sudah puber adalah mutlak atau susah ditawar lagi.
- Kepribadian anak
Penulis buku Peaceful Parent, Happy Siblings: How to Stop the Fighting and Raise Friends for Life, Laura Markham, menyebut orang tua perlu mempertimbangkan faktor kepribadian anak sebelum memutuskan anak tidur terpisah.
Melansir Today's Parent, setiap anak punya kepribadian yang unik dan memengaruhi preferensi mereka.
Baca Juga: Bisa Pengaruhi Mental, Berikut 4 Cara Menjauhkan Anak dari Gadget
Beberapa anak secara alami punya kepribadian sangat peduli pada adik atau kakaknya.
Ada juga tipe anak introvert yang cenderung butuh ruang sendiri. Anak tipe ini bisa stres kalau dipaksa terus berinteraksi dengan saudara atau orang sekitarnya.
Sebelum orang tua memutusakan anaknya tidur terpisah, ada baiknya orang tua menyiapkan mental anak-anaknya.
Hal yang tak kalah penting, ajak anak berbicara karena perubahan ini menyangkut diri mereka. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridPop.ID,saostar.vn,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar