Menurut psiko-seksolog yang berbasis di Melbourne, Chantelle Otten, inilah saatnya untuk fokus pada komunikasi dalam hubungan.
"Setiap pasangan perlu mengingat bagaimana kita ingin berinteraksi satu sama lain dan bagaimana kita bisa menemukan gairah itu lagi," kata dia.
Bagi sebagian orang, usia 40-an mungkin merupakan masa awal yang baru.
Dengan tingkat perceraian yang tinggi untuk pria dan wanita di usia ini, banyak yang akan menemukan diri kembali ke dunia kencan, dan berpotensi mengeksplorasi seksualitas mereka dengan pasangan baru.
Bagi kebanyakan wanita, usia 50-an adalah usia perimenopause dan akhirnya menopause.
Seorang terapis seks, Dr Bat Sheva Marcus menjelaskan, perubahan hormonal perimenopause sama dramatis dan meresahkannya dengan perubahan hormonal pada masa pubertas.
Wanita mungkin mengalami tantangan seksual seperti kekeringan pada vagina atau rasa sakit yang dirasakan saat berhubungan seksual.
Beberapa wanita juga akan kehilangan gairah seks setelah menopause.
Sementara yang lain, terbebas dari kekhawatiran kehamilan dan merasa lebih seksual daripada sebelumnya.
Seks di usia paruh baya juga dapat dipengaruhi oleh episode disfungsi ereksi, yang menyerang sekitar 50 persen pria berusia 50-an.
"Maka dari itu, hubungan seksual pada usia ini membutuhkan komunikasi yang baik dan ketika ada tantangan fisik, pasangan bisa saling memahaminya," jelas Marcus.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar