Diberitakan The Sun, Luiza telah dicegah oleh kelompok anti-perbudakan Alternativa sebelum diringkus polisi.
"Kami sudah mencoba memberikan berbagai penjelasan kepadanya bahwa kondisi yang berbahaya dan sangat buruk menanti anak itu," ulas Alternativa.
Tapi yang membuat kelompok itu mencelos, adalah sikap Gadzhieva dan kakaknya yang sudah mendiskukan jenis sepatu apa yang akan dia beli.
Gadzhieva yang merupakan ibu dari tiga anak mengungkapkan kepada polisi yang menyamar, dia bakal menyimpan uang itu di rumah.
Segera setelah menerima uang, Gadzhieva dilaporkan segera menyerahkan anaknya itu dan menuliskan tanda jadi pembelian.
Wanita tersebut tak bisa berkutik dan hanya menutupi kepalanya saat dikonfrontasi oleh detektif yang kemudian menangkapnya.
"Jangan katakan 'sudah dijual'. Itu terlalu kasar. Kalian boleh menghakimi saya. Tapi saya tidak bisa menahannya lagi," kata dia.
Gadzhieva mengakui seluruh kejahatannya ketika diinterogasi.
Mengutip Kompas.com, kasus serupa terjadi belum lama ini di Sulawesi Tengah.
Polda Sulteng membongkar kasus perdagangan bayi yang dijual ke Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sejumlah 6 tersangka diamankan dalam kasus ini.
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar