GridPop.ID - Ada banyak posisi yang bisa dicoba pasangan suami istri atau pasutri saat melakukan hubungan intim.
Salah satu posisi hubungan intim yang sering dipakai yaitu posisi doggy style.
Apakah posisi doggy style menjadi posisi favorit kamu dan pasangan?
Seperti diketahui, posisi doggy style adalah salah satu posisi atau gaya yang dapat dicoba pasangan suami istri saat melakukan hubungan seksual.
Posisi ini awam dilakukan lantaran disebut dapat memberikan kepuasan dan sensasi penetrasi maksimal.
Namun, muncul anggapan bahwa gaya bercinta dari belakang ini dapat merusak vagina.
Lantas, benarkah demikian?
Tidak merusak, justru menyenangkan Dikutip dari laman Dictionary, doggy style adalah gaya bercinta di mana wanita dalam posisi merangkak, sementara pria melakukan penetrasi dari belakang dengan posisi berlutut.
Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr Ardiansjah Dara Sjahruddin menjawab anggapan doggy style merusak vagina dalam akun Twitter-nya, @dokterdara.
"Doggy style dianggap bisa merusak vagina, atau malah menyenangkan? Saya jelaskan ya," tulisnya, Kamis (4/5/2023).
Doggy style dianggap bisa merusak vagina, atau malah menyenangkan? ????
Saya jelaskan ya.
— dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes. (@dokterDara) May 4, 2023
Baca Juga: 5 Posisi Hubungan Intim untuk Hilangkan Stres dan Penat, Pasutri Bisa Langsung Coba!
Kompas.com telah mendapatkan izin dari dokter yang kerap disapa Dara ini untuk mengutip twit tersebut sebagai bahan pemberitaan.
Dara menjelaskan, doggy style akan membuat penetrasi atau masuknya penis ke vagina menjadi sangat masuk ke dalam.
Anggapan yang menyebut bahwa rahim berisiko terlalu terdorong dan membuat vagina kendor maupun robek, menurutnya tidaklah benar.
Sebaliknya, posisi bercinta ini justru akan menyenangkan karena wanita merasa sangat terdorong saat penis sang suami masuk ke dalam vaginanya.
"Sehingga dia merasa lebih 'eh', lebih kena," ujar Dara.
Dia melanjutkan, vagina adalah bagian tubuh wanita yang sangat elastis.
Oleh karena itu, bagian tubuh ini tidak akan gampang rusak.
"Bayi saja bisa keluar kok. Apalagi cuma penis," ungkapnya.
Namun begitu, pengecualian pada kasus-kasus tertentu, seperti pemaksaan hubungan seksual.
Saat ada pemaksaan, kata Dara, kerusakan pada vagina bisa saja terjadi.
Hal ini menurutnya tidak berlaku saat tak ada pemaksaan dalam hubungan seksual.
Baca Juga: Tanda-tanda Istri Sedang Ingin Lakukan Hubungan Intim, Suami Harus Peka!
Baik doggy style maupun gaya bercinta lain, tidak memiliki bahaya untuk vagina.
"Jelas ya, doggy style itu menyenangkan karena vagina bisa merasakan penis masuk ke dalam banget," lanjutnya.
Memuaskan, tetapi kurang intimasi Di sisi lain, dikutip dari Kompas.com (7/6/2016), posisi doggy style dipercaya menjadi gaya andalan pria untuk dianggap sebagai pejantan tangguh.
Posisi ini membuat fantasi pria semakin liar hingga merasa seperti raja di sebuah hutan belantara.
Kendati begitu, gaya bercinta dengan pria beraksi dari belakang ini justru menggambarkan seseorang yang takut komitmen, intimasi, dan sama sekali tidak romantis.
Posisi doggy style memang akan memuaskan dan membuat pasangan mendapatkan sensasi penetrasi maksimal.
Namun, pasangan akan kehilangan hangatnya intimasi atau keintiman.
Sebab, posisi ini berlangsung tanpa saling menatap satu sama lain atau berciuman mesra.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Posisi Bercinta "Doggy Style" Dianggap Bisa Merusak Vagina, Benarkah?"
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar