GridPop.ID - Viral di TikTok unggahan video dua anak kecil yang meminta bantuan pemulangan ibunya yang menjadi TKW di Dubai.
Kedua anak tersebut menceritakan mulanya sang ibu yang bernama Ida berangkat ke Dubai pada 2022 melalui agen H Rahmat.
Berdasarkan komunikasi terakhirnya, anak itu menyebut ibunya disekap dan dijadikan budak seks.
Hal tersebut dibenarkan oleh ayah mereka, Suryana (48) warga Kampung Pasir Layung, Desa Babakansari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.
"Saat dikirim sponsor asal Cianjur, istri saya ditempatkan di Dubai.
Namun istri saya saat itu tidak boleh memasak nasi dan hampir tiap hari makan dengan roti selama beberapa bulan," kata Suryana dilansir dari TribunnewsBogor.com.
Istrinya sempat berkeluh kesah melalui akun Facebooknya tentang kondisi dan perlakukan majikannya.
"Saat sering curhat di media sosial, tidak lama istri saya didekati seseorang asal Indonesia yang mengiming-imingi pekerjaan yang lebih enak dengan gaji yang cukup besar," ucapnya.
Suryana menjelaskan, saat itu istrinya tersebut tergiur dengan tawaran tersebut, dan seseorang itu memintanya untuk kabur dari rumah majikan asalnya.
"Sesuai dengan rencana seseorang yang baru dikenalnya di Facebook, istrinya meninggalkan rumah majikanya sekitar pukul 11.00 malam, berpura-pura membuang sampah," kata dia.
Ia mengatakan, saat menaiki mobil, Ida langsung diimpit dua orang pria tinggi besar dan telepon genggam miliknya dirampas.
"Sempat ada komunikasi istri saya menyebutkan berada di sebuah ruangan yang gelap seperti di dalam penjara, dan kalau tidak menuruti perintah komplotan itu istri saya sering dipukul," ucapnya.
Ia mengatakan, komunikasi tersebut merupakan komunikasi terakhir yang diterima keluarganya di Cianjur, dan hingga kini Ida belum ada kabar dan keberadaannya tak diketahui.
Polisi ini pun telah bergerak melakukan penyelidikan dan menangkap sponsor.
Melansir Kompas.com, Konsul Jenderal RI di Dubai Kartika Candra Negara mengatakan, pihaknya saat ini sedang menelusuri keberadaan Ida.
"Sampai saat ini kami terus berusaha menelusuri lokasi Ibu Ida, termasuk dengan memanfaatkan jaringan diaspora Indonesia di Dubai dan Emirat Utara," kata Candra kepada Kompas.com, Minggu (9/7/2023).
Selain itu, KJRI Dubai juga berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI, Kepolisian Dubai, KBRI Abu Dhabi, dan Atase Kepolisian RI di Riyadh.
Pihaknya juga masih berusaha membuka komunikasi dengan korban untuk mengetahui posisi atau lokasi keberadaannya.
"Kami juga masih berusaha membuka komunikasi dengan korban untuk mengetahui posisi atau lokasi yang bersangkutan," jelas dia.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: TKW Nekat Bawa Pulang Anak Majikan ke Tanah Air: Dari Bayi Sudah Mau Disuntik Mati
Source | : | TribunnewsBogor.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar