GridPop.ID - Kepsek SD Negeri 3 Babadan, Ponorogo baru-baru ini menjadi sorotan setelah menangis pilu karena tak ada murid yang daftar di sekolahnya.
Dalam video yang diunggah di akun TikTok @kompastvnews, Kepala Sekolah SD Negeri 3 Babadan, Ponorogo, Evif Darmawanti tak kuasa menahan air mata.
Kepala Sekolah SD Negeri 3 Babadan, Ponorogo, Evif Darmawanti mengaku prihatin dengan sekolahnya.
Padahal sekolahnya memiliki banyak prestasi. Namun, tidak ada satu murid yang mendaftar.
Dalam keadaan haru, Evif Darmawanti terlihat menangis ketika menyadari bahwa SD Negeri 3 Babadan tidak menerima satu pun siswa baru selama masa PPDB berlangsung.
Bahkan Kitri Maharani, pengawas sekolah, harus berulang kali memberikan semangat dan membesarkan hati Evif dalam menghadapi situasi ini, dengan menegaskan bahwa masih ada harapan di tahun-tahun mendatang.
Evif dan tim guru sekolah sebenarnya telah memprediksi bahwa hal ini mungkin terjadi.
Selain karena persaingan dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang baru saja berdiri, jumlah anak usia lulus taman kanak-kanak di Desa Babadan ini sangat terbatas.
Belum lagi, sekolah ini juga harus bersaing dengan dua SD negeri lainnya di desa yang sama.
Baca Juga: Viral di TikTok 11 Weton yang Punya Tulang Wangi, Sosoknya Disebut Punya Aura Keramat
Padahal, SD Negeri 3 Babadan telah mencatat prestasi yang gemilang di tingkat kecamatan hingga kabupaten.
Tumpukan piala dan piagam penghargaan yang siswa peroleh dari berbagai bidang menghiasi lemari sekolah.
Namun, ternyata prestasi tersebut belum mampu mengubah keadaan, bahkan tidak ada satu pun siswa baru yang mendaftar ke sekolah ini.
"Memang kita sudah bisa memprediksi, karena kita sudah menghitung karena TK-nya sedikit. Kita sudah berusaha sekuat tenaga."
Akibat tidak adanya murid baru, ruang kelas 1 di SD ini saat ini kosong dan akan dimanfaatkan sebagai perpustakaan.
Meskipun dalam kondisi yang memprihatinkan ini, proses pembelajaran untuk siswa kelas 2 hingga kelas 6 tetap berlangsung.
Melansir dari laman tribunmedan.com, data dari Dinas Pendidikan menyebutkan bahwa saat ini ada lima SD negeri di Ponorogo yang tidak mendapatkan murid.
Delapan SD lainnya juga terpaksa harus ditutup karena kekurangan siswa. Dari total 558 SD negeri, hanya ada 11 sekolah yang berhasil memenuhi pagu 28 siswa per kelas.
Kondisi ini menunjukkan tantangan serius yang dihadapi oleh sekolah-sekolah di daerah Ponorogo, khususnya dalam menarik minat orangtua untuk memilih SD negeri sebagai tempat pendidikan anak-anak mereka.
Diperlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk mencari solusi yang berkelanjutan demi keberlangsungan pendidikan yang berkualitas di wilayah ini.
@kompastvnews Kepala sekolah menangis, gara-gara tak ada murid yang mendaftar, kelas dijadikan ini. Evif Darmawanti Kepala Sekolah Dasar Negeri 3 Babadan, Ponorogo, Jawa Timur. Menangis karena sedih tidak ada murid yang mendaftar di sekolah yang ia pimpin. #TikTokBerita ♬ original sound - Kompas TV
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunmedan,TikTok |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar