"Saya hamil 34 minggu dan karena campuran penyakit dan tekanan darah rendah, saya benar-benar pingsan di ruang pengap dan sibuk yaitu berdiri di atas gerbong yang sibuk," tulis ibu hamil itu.
Sampai pada suatu momen ia pun jatuh pingsan setelah meminta tempat duduk sebanyak tiga kali.
Semua permintaannya diabaikan oleh penumpang lain.
"Suatu kali saya merasa sangat ngeri dan bisa merasakan kepala saya berputar. Saya bertanya kepada orang-orang yang berada di atau dekat kursi prioritas tetapi mereka semua berpura-pura tidak mendengar saya bertanya sekitar 3 kali dan kemudian saya pingsan sehingga benar-benar membuat saya berhenti bertanya," jelasnya.
"Saya merasa seperti orang-orang yang melihat ke atas berkali-kali dan melihat Anda berdiri di depan mereka lalu melihat ke belakang dan mengabaikan Anda adalah tipe orang yang harus diabaikan atau mengatakan tidak ketika Anda secara eksplisit bertanya yang terbukti ketika saya sudah bertanya," kata dia lagi.
Aturan Tempat Duduk Prioritas di KRL
Merujuk artikel Kompas.com, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan menyampaikan, aturan tempat duduk prioritas di KRL ditujukan untuk penumpang yang memiliki kondisi dan usia tertentu. Ia mengatakan, untuk anak-anak, tempat duduk diprioritaskan kepada ibu yang membawa balita (bayi di bawah usia lima tahun).
Baca Juga: Termasuk Kentut, Kenali Deretan Tanda-tanda Kehamilan yang Tak Biasa, Bumil Merapat!
Artinya, anak-anak yang berusia 6 tahun ke atas sudah tidak termasuk ke dalam aturan tersebut.
Apabila ada penumpang yang tidak mau memprioritaskan tempat duduk untuk penumpang yang disebutkan di atas, yang bersangkutan bisa meminta bantuan petugas.
Nantinya, petugas akan memberikan solusi terbaik bagi penumpang tersebut.
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar penumpang lain bisa memberikan tempat duduk di KRL sesuai dengan prioritas yang ditentukan oleh KCI (Kereta Commuter Indoensia).
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Termasuk Jangan Terlalu Sering Keramas, Ini 3 Cara Mengatasi Rambut Rontok Pasca Melahirkan
Source | : | Kompas.com,tribuntravel.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar