4. “Beberapa rindu memang harus sembunyi-sembunyi. Bukan untuk disampaikan, hanya untuk dikirimkan lewat doa.” - Garis Waktu
5. “Aku tidak tahu dimana ujung perjalanan ini, aku tidak bisa menjanjikan apapun. Tapi, selama aku mampu, mimpi-mimpi kita adalah prioritas.” - Garis Waktu
6. “Dulu kita selalu mengucap kata sayang di penghujung malam. Kini, kita tidak lebih dari dua orang asing yang merindukan masa lalu secara diam-diam.” - Garis Waktu
7. “Aku diam, bukan berarti tak memperhatikan.” - Garis Waktu
8. “Pada waktunya, dunia hanya perlu tahu kalau kita hebat. Kebahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain.” - Garis Waktu
9. “Aku, biarlah seperti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi. Sampai kau sadar, jika aku hancur… kau juga.” - Garis Waktu
10. “Tangannya menjadi pengganti tanganku untuk menuntunmu' Pundaknya menjadi pengganti pundakku untukmu bersandar. Biarlah gemercik gerimis, carik senja, secangkir teh, dan bait lagu menjadi penggantimu.” - Garis Waktu
11. “Aku tidak tahu cara membencimu dengan baik dan benar, seperti kau tidak tahu cara menyayangiku dengan baik dan benar.” - Garis Waktu
12. “Ketika kau melakukan usaha mendekati cita-citamu, di waktu yang bersamaan cita-citamu juga sedang mendekatimu. Alam semesta bekerja seperti itu.” - Garis Waktu
13. “Cinta bukan melepas tapi merelakan. Bukan memaksa tapi memperjuangkan. Bukan menyerah tapi mengikhlaskan. Bukan merantai tapi memberi sayap.” - Garis Waktu
Baca Juga: Hanya Pakai Sepatu Kets Hitam, Gaya Ibu Iriana Tunggu Presiden Jokowi Jumatan Jadi Sorotan
Source | : | Tribun Jogja |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar