1. Lonjakan hormon prolaktin
Periode refraktori tidak muncul secara tiba-tiba. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Diantaranya adalah tingkat kepekaan, kualitas dan keadaan emosi seseorang saat berhubungan seksual, kebiasaan minum alkohol, obat-obatan dan kenyamanan pasangan.
Baik pada pria maupun wanita, hormon prolaktin berguna sebagai pengukur kepuasan seksual.
Setelah berhubungan seks, lonjakan hormon prolaktin membuat pria sulit terangsang kembali.
Oleh karena itu, pria membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengisi kembali staminanya untuk putaran kedua hubungan seksual.
2. Otot reproduksi pria lebih banyak
Pria membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali terangsang karena mereka memiliki lebih banyak otot reproduksi daripada wanita.
Sistem reproduksi pria tak hanya testis, yang menyimpan sperma, dan penis, yang mengeluarkan sperma saat rangsangan seksual.
Namun, ada organ lain yang mendukung aktivitas seksual pria.
Diantaranya adalah skrotum, yang menutupi testis dan mengatur suhunya.
Source | : | Kompas.com,Tribunmedan |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar