Change will not come if we wait for some other person or some other time (Perubahan tidak akan datang jika kita menunggu orang lain atau waktu lain)
Money is not the only answer, but it makes a difference (Uang bukan satu-satunya jawaban, tetapi uang membuat perbedaan)
When ignorant folks want to advertise their ignorance, you don’t really have to do anything, you just let them talk (Ketika orang-orang yang tidak tahu apa-apa ingin mengiklankan ketidaktahuan mereka, Anda tidak perlu melakukan apa pun, biarkan saja mereka berbicara)
I’m the president of the United States. I’m not the emperor of the United States (Saya adalah presiden Amerika Serikat. Saya bukan kaisar Amerika Serikat)
Change is never easy, but always possible (Perubahan tidak pernah mudah, tetapi selalu mungkin)
The cynics may be the loudest voices, but I promise you, they will accomplish the least (Orang-orang yang sinis mungkin bersuara paling keras, tetapi saya berjanji kepada Anda, mereka tidak akan mencapai apa-apa)
You can’t let your failures define you. You have to let your failures teach you (Anda tidak boleh membiarkan kegagalan mendefinisikan Anda. Anda harus membiarkan kegagalan Anda mengajari Anda)
Nothing in life that’s worth anything is easy (Tidak ada hal dalam hidup ini yang bernilai mudah)
We did not come to fear the future. We came here to shape it (Kami datang bukan untuk takut akan masa depan. Kami datang ke sini untuk membentuknya)
In the end, that’s what this election is about. Do we participate in a politics of cynicism or a politics of hope? (Pada akhirnya, itulah yang dimaksud dengan pemilu ini. Apakah kita berpartisipasi dalam politik sinisme atau politik harapan?)
Barrack Obama lahir pada 4 Agustus 1961 di Honolulu, Hawaii. Tak ada yang menyangka bocah kecil itu nantinya akan menjadi presiden sebuah negara adidaya.
Tapi sejarah membuktikannya. Obama, jadi presiden Amerika Serikat yang ke-44, yang bahkan jadi keturunan Afrika - Amerika pertama yang terpilih sebagai pemimpin tertinggi AS.
Bahkan ia juga dijuluki 'bocah menteng' karena pernah tinggal di Indonesia.
Mengutip Kompas.com, sebelum memulai karier politik, Obama terlebih dulu berkerja sebagai Pengacara Sipil.
Dia lantas menjadi senator Universitas Illinois, hingga akhirnya memantapkan langkahnya, memasuki Gedung Oval di White House.
Komentar