Secara ideal, bentuk sperma yang sehat itu terdiri kepala oval dan ekor yang panjang, seperti bentuk kecebong.
Pada bentuk yang abnormal, sperma akan terlihat tidak ideal, yakni kepala yang terlalu besar atau ekor yang bengkok.
Akibat bentuk sperma yang abnormal, cairan tersebut pun tidak akan bisa masuk ke indung telur dan menyebabkan infertilitas terjadi.
2. Kekurangan Jumlah Sperma
Jumlah sperma yang terlalu sedikit pada pria juga dapat menyebabkan ketidakmampuan cairan tersebut untuk masuk ke indung telur.
Pada faktanya, pembuahan baru bisa terjadi ketika jutaan sperma berlomba-lomba masuk ke indung telur dan hanya akan ada satu saja berhasil.
Apabila jumlahnya sudah kurang, maka peluang sperma untuk bisa masuk ke indung telur sebelum mati pun menjadi semakin rendah.
Dengan begitu, pria pun akan mengalami kemandulan atau infertilitas jika kekurangan jumlah sperma saat ejakulasi.
3. Pergerakan Sperma Tidak Lincah
Untuk bisa sampai pada indung telur, pergerakan sperma memang harus sangat lincah guna terjadinya pembuahan.
Jika sperma tidak bergerak tidak lincah, maka akan sulit bagi cairan tersebut untuk bisa membuahi sel indung telur.
Source | : | Sonora.ID |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar