GridPop.ID - Seorang guru SMP di Boyolali mendadak terseret dugaan pelecehan secara verbal usai membahas seputar hubungan intim.
Awalnya, seorang siswi tengah konseling dengan gurunya.
Dalam pembahasan konseling tersebut, sang guru diduga melakukan pelecehan secara verbal.
Berikut kronologi lengkapnya!
Kasus dugaan pelecehan secara verbal dilakukan oknum guru SMP di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali terhadap salah seorang siswinya.
Hal itu terkuak dari adanya permohonan pendampingan ke Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP4A) Boyolali.
AP kepala Sekolah yang sengaja namanya ditulis TribunSolo.com dengan inisial pun membantah hal tersebut.
AP menceritakan jika salah satu gurunya hanya khilaf membicarakan pendidikan seks saat siswi tersebut konseling.
"Berbicara pendidikan seks untuk mencegah pergaulan bebas itu memang penting," kata dia.
"Tapi karena hanya kepada satu siswa, sehingga siswi tersebut merasa risih," tambahnya.
AP menceritakan fakta yang didapatkan dari klarifikasi terhadap siswi dan oknum guru.
Guru tersebut melakukan bimbingan konseling terhadap siswi itu.
Entah bagaimana ceritanya sebelumnya, akhirnya oknum guru ini menyinggung tentang hubungan intim.
"Hanya bertanya begitu (tentang seks) saja kok," ujar dia.
"Dan itu mulanya dari (siswi) konsultasi," imbuhnya.
Mendapat pernyataan itu, siswi itu kemudian menceritakannya ke guru BK yang lain.
"Masalah itu otomatis lapor ke saya kan. Ya, sudah saya kumpulkan semuanya. Masalah selesai," tambahnya.
Dia pun cukup menyayangkan dengan peristiwa ini yang akhirnya mencuat keluar.
Apalagi, menurutnya, siswi tersebut juga tak mengalami masalah.
"Yang jelas tidak membekas ke siswanya, tapi sebagai sanksi saya tetap harus melakukan sanksi (terhadap guru)," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul "KRONOLOGI Guru yang Diduga Lecehkan Siswi Versi Pihak Sekolah : Hanya Bertanya tentang Hubungan Seks"
(*)
Source | : | TribunSolo.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar