"Dengan demikian, perlu dipertahankan dan diperkuat dengan manajemen mutu dan pengawasan serta evaluasi yang terukur," kata dia.
Mengenai temuan buruknya mutu layanan katering sebagaimana tergambar dalam video yang viral tersebut, UIN Walisongo menganggap hal tersebut sebagai pengingat yang perlu direspon secara positif.
"Sehingga telah dilakukan evaluasi terhadap mutu layanan katering dan memberlakukan uji petik secara rutin sebagai upaya penjaminan mutu untuk periode selanjutnya," paparnya.
Dia menjelaskan, layanan katering bagi santri Ma’had al-Jami’ah bukanlah program wajib.
Santri boleh memilih untuk meneruskan berlangganan katering pada bulan kedua atau berhenti berlangganan dan berupaya belanja sendiri untuk keperluan makan.
"Adapun untuk bulan pertama diputuskan disediakan katering sebagai upaya membantu memfasilitasi santri baru yang datang dari luar daerah, luar provinsi dan luar pulau, yang dimungkinkan belum cukup mengenali medan dan lingkungan kampus, sehingga jika tidak dibantu penyediaan makanan, mereka akan kesulitan," kata dia.
Pelibatan pondokan di sekitar kampus sebagai mitra pema’hadan tahun ini merupakan tahun pertama dan baru saja berjalan.
Namun demikian, lanjutnya, momentum ini akan dipergunakan secara positif untuk segera dilakukan evaluasi secara komprehensif.
"Serta dilakukan koordinasi dengan pihak mitra dalam rangka memperbaiki dan melengkapi fasilitas yang ada," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral di TikTok, 4 Mahasiswi UIN Walisongo Curhat Dikasih Makanan Basi Saat Tinggal di Asrama"
Baca Juga: Lagu Nanana (It Goes Like) Milik Peggy Gou Viral di TikTok, Berikut Lirik Sekaligus Terjemahannya
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar