GridPop.ID - Nasib pilu dialami oleh gadis 21 tahun ini.
Gadis 21 tahun ini dilecehkan oleh 30 pria.
Ternyata keperawanan gadis 21 tahun ini dijual keluarga demi uang.
Alasan gadis ini tak berani melawan karena alasan pilu ini.
Melansir dari laman intisari.com, sangat keji dan ironis memang, seorang gadis 12 tahun dirudapaksa oleh 30 pria selama 2 tahun di rumahnya.
Namun, setelah dia diselamatkan ternyata selama ini dia memilih pasrah dan menolak untuk melawan memiliki alasan yang sangat mengharukan.
Kisahnya berawal beberapa bulan lalu ketika tetangganya di Malappuram City, Kerala, India mendengar tangisan seorang gadis di dalam rumahnya.
Tetangganya mengaku melihat banyak pria keluar masuk rumah itu, karena dia takut terjadi masalah maka dia menolak ikut campur.
Namun, semakin hari tetangganya merasa risih dan tak betah melihat fenomena itu.
Selain itu mereka tahu bahwa ada gadis 12 tahun tinggal di rumah itu dan telah berhenti sekolah.
Akhirnya para tetangga yang merasa janggal dengan aktivitas itu memberanikan diri untuk membongkar semuanya.
Mereka masuk ke rumah dan membawa gadis itu ke konsultasi khusus untuk menceritakan apa yang terjadi padanya.
Alhasil, gadis itu mengaku telah dilecehkan oleh sekitar 30 pria selama 2 tahun terakhir ini, tepat di rumahnya sendiri.
Hal yang miris adalah bahwa orang tua gadis itu tahu anaknya dilecehkan tetapi mereka tidak mencegah dan tidak melindunginya.
Orang tuanya akhirnya dituduh menggunakan keperawannya untuk menghasilkan uang.
Saat ini gadis itu telah diselamatkan dari rumahnya dan dikirim ke tempat yang aman.
Dia menjalani perawatan psikologis serta berbicara pada para ahli untuk menceritakan pengalamannya, serta mengungkap kejahatan yang terjadi.
Menurut informasi dari polisi ayah gadis itu adalah seorang pengangguran.
Sedangkan gadis itu diperkosa pertama kalinya oleh teman ayahnya yang kemudian memberikan uang kepada ayahnya.
Karena itu polisi curiga keluarganya mendapatkan keuntungan dari cara tersebut.
Pada 22 September 2019, ayahnya ditangkap, sementara ibunya masih membantah dan meminta putrinya dikembalikan.
Hal yang paling memilukan adalah mentalitas gadis ini, dia justru merasa bersalah atas insiden ini.
Baca Juga: Sempat Polisikan Indra Bekti Atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, Siapakah Sosok Gigih Arsanofa?
Bahkan selama ini dia menolak melawan dan pasrah dilecehkan, karena merasa beban keuangan keluarganya ditanggung olehnya.
Ironisnya setelah diselamatkan, dia meninggalkan pesan untuk ibunya di jendela dengan kata-kata "maafkan aku ibu."
Mendengar kisah itu semua orang menangis.
Konsultan psikologis gadis itu mengatakan, "Dia mulai menangis ketika ditanya tentang apa yang terjadi di rumah."
"Dia mengatakan bahwa dia mempunyai seorang nenek yang sakit yang sangat membutuhkan uang dan mereka bahkan membutuhkan uang," katanya.
"Dia bahkan tidak bisa membayar sewa. Dia khawatir keluarganya akan menghadapi krisis keuangan jika ayahnya ditahan. Dia bahkan tidak menyadari bahwa dia dilecehkan," imbuhnya.
Media setempat mengatakan pemeriksaan medis telah mengkonfirmasi bahwa gadis itu mengalami pelecehan seksual.
Begini Cara Bantu Korban Pelecehan Seksual
Melansir dari laman kompas.com, berikut 3 cara yang bisa Anda lakukan untuk membantu korban pelecehan seksual:
1. Berikan support dan dengarkan ceritanya
Korban pelecehan seksual atau perundungan yang mengalami traumatik, cenderung akan mengalami perubahan sikap atau karakter.
Baca Juga: Pegang Tangan Korban, Pria di Seram Babak Belur Usai Lecehkan Anak Tetangganya
Bisa jadi dari yang awalnya periang menjadi pendiam, suka menyendiri, menepi ataupun stres hingga depresi.
Sehingga, pada tahap awal gejala traumatik inilah keluarga dan orang terdekat harus benar-benar memberikan support atau dukungan sebaik mungkin.
"Disinilah perna keluarga terdekat untuk perlahan mendekati (korban)," ujarnya.
Namun, perlu diingat untuk tidak memaksa mereka bercerita sampai mendapatkan kepercayaan si korban perundungan untuk bercerita mengenai masalah yang ia alami dan rasakan itu.
"Ketika mereka sudah menceritakan masalahnya (kepada kita). Kitanya jangan marah, kesal dan emosi. Dengarkan sampai selesai," tuturnya.
Menjaga emosi diri kita sendiri agar tetap stabil sebagai pendengar korban perundungan adalah hal yang penting.
"Emosi kita yang stabil membuat korban perundungan saat mengeluarkan unek-uneknya (perasaan yang terpendamnya) serasa mendapatkan kekuatan kepada dirinya," jelas Hening.
2. Bantu cari solusi
Setelah mendengarkan semua perasaan yang terpendam dari si korban, Anda sebagai orang terdekat ataupun keluarganya harus berusaha membantu dia mencari solusi dari persoalan yang ada.
"Kemudian segera pikirkan solusi atau jalan keluar satu persatu, langkah apa yang harus dilakukan, kemduian eksekusi tahap demi tahap," kata dia.
3. Ajak korban melapor dan konsultasi
Tindakan berikutnya yang perlu dilakukan oleh orang-orang terdekat korban pelecehan seksual atau perundungan adalah perke ke pendampingan psikiater atau psikolog klinis, dan melaporkan aksi perundungan itu ke pihak berwenang.
"Laporkan aksi perundungan itu, supaya pelaku perundungan mendapatkan sanksi yang setimpal," ucap dia.
"Korban perundungan harus berani melapor atas support keluarga," tambahnya. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,intisari |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar