Dampaknya memang terjadi pembesaran pada alat vital pasien namun beberapa minggu kemudian pasien mengeluhkan sakit di bagian area vital.
"Kedua kasus itu kami temukan karena sang pasien mengeluhkan sakit di area kelamin bagian scrotum atau kantung kulit pembungkus organ reproduksi pria." ungkap Mahyuddin.
"Pasien mengeluhkan bagian scrotum atau kantung kemih kelamin pria nyeri efek suntikan benda asing yang masuk, bahkan dibagian itu kami menemukan ada keluar nanah," lanjutnya.
Dengan kedua kasus itu, pihak dokter di Parepare masih melakukan tindakan penanganan lebih lanjut.
Menurut Mahyuddin, zat-zat disuntikkan masuk ke batang kelamin laki-laki bisa menyebabkan infeksi.
Memang, kata Mahyuddin, awal-awal setelah disuntikan zat-zat asing dalam batang kemaluan pasien, pasien merasakan alat vitalnya on terus, keluhan itu dirasakan pasien hingga seminggu pasca disuntikkan zat-zat asing dalam batang penis pasien.
"Tindakan awal yang kami lakukan pada kedua pasien itu dengan melakukan Operasi yang pertama, dengan mengeluarkan nanah pada daerah scrotum." terang Mahyuddin.
"Tindakan awal itu merupakan pencegahan infeksi agar tidak menjalar ke daerah lain disekitar kelamin," bebernya.
Mahyuddin berharap agar warga khususnya kaum laki-laki agar tidak lagi ikut-ikutan dalam membesarkan alat vital meraka, apalagi dengan orang yang tidak profesional di bidangnya.
Kegiatan itu hanya akan menimbulkan penyesalan pada pasien itu sendiri.
" Awalnya niat mereka hanya ingin memuaskan pasangan mereka, namun kegiatan itu hanya berujung pada penyesalan," papar Mahyuddin.
Baca Juga: Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Mr P pada Pria? Begini Kata Sang Ahli
Source | : | Kompas.com,tribunnewsmaker |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar