Danuri menyebutkan, pendakian Gunung Kerinci biasanya ramai dilakukan di saat momen 17 Agustus dan tahun baru.
Di momen itu, biasanya pendakian sering melebihi kuota yang telah ditentukan.
"Kalau 17 Agustus dan tahun baru itu biasa ramai yang melakukan pendakian Gunung Kerinci," sebutnya.
Usia berapa anak boleh naik gunung?
Menurut pendaki senior sekaligus anggota Eiger Adventure Service Team (EAST) Galih Donikara, ada usia tertentu yang dianggap ideal saat anak dibawa naik gunung.
"Teorinya banyak yang mengatur, tujuh tahun sudah mulai bisa, tapi jangan sampai puncak. Trekking sampai di kaki gunung saja, camping di kaki gunung," ujar Galih dalam Travel Talk: Tips Mendaki Gunung bagi Pemula yang disiarkan di media sosial dan youtube Kompas.com, Rabu (31/08/2022).
Lebih lanjut, Galih menganjurkan agar anak dikenalkan dan dibiasakan terlebih dahulu dengan situasi camping atau berkemah di kaki gunung.
Sebab, ada banyak perbedaan yang akan dihadapinya saat berkemah, jika dibandingkan di rumah.
Misalnya, ketika buang air kecil dan besar, makan, dan lainny.
"Karena kan di kaki gunung harus mengatur MCK (Mandi, cuci, kakus), buang air besar, hal penting juga, nih. Kalau anak kecil tidurnya bagaimana, makannya bagaimana, apakah terbiasa di luar?" tuturnya.
Galih menyarankan agar anak usia tujuh tahun ke bawah tidak langsung dibawa menuju ketinggian atau puncak yang ekstrem.
Selain membiadakan anak berkemah di kaki gunung, cobalah melakukannya di lokasi-lokasi berbeda, sehingga anak bisa beradaptasi.
Ketika memasuki usia 8 tahun, orangtua mulai bisa menambah ketinggian gunung yang didatangi.
"Umur 8 tahun tambah ketinggian, naik misalnya ke (gunung) Cibereum, turun lagi, nanti naik lagi ke Cipanas, Kandang Batu, dan seterusnya. Kalau kemudian usianya sudah memadai, barulah yang tinggi," terang dia. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar