GridPop.ID - Berita penangkapan oknum pembuatan film dewasa di Jakarta Selatan masih ramai diperbincangkan.
Para pemain yang terlibat dalam film dewasa itu pun dipanggil polisi satu per satu.
Ada komedian kondang yang juga terlibat dalam proses pembuatan film dewasa di Jaksel tersebut.
Dia adalah Ujang Ronda yang mengaku merasa dijebak dalam produksi film dewasa tersebut.
Diketahui Ujang Ronda terlibat dalam film dewasa Keramat Tunggak.
Ia menjelaskan saat itu ia tidak diberikan skenario dan diminta berimprovisasi.
"Nggak ada, karena gue improvisasi, nggak ada skenarionya, jadi gue kejebak," katanya dikutip dari Grid.ID.
Ia mengaku saat itu kondisinya sangat terdesak membutuhkan uang sehingga menerima tawaran tersebut.
"Rp 500 ribu. Karena saat itu Covid. Gue berusaha untuk nyari nafkah buat anak bini, satu-satunya cuma itu yang gue ditawarin, itu tuntutan perut harus dipenuhi."
"Lu tahu nggak pas Covid? Gue kalau cewek bisa jadi pelacur karena nggak ada kerjaan buat gue," jelas Ujang.
Bintang sinetron Para Pencari Tuhan itu pun sudah menjalani pemeriksaan di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Ia mengaku menerima 3 buah pertanyaan dari penyidik terkait kasus tersebut.
"Aman aja, semua udah diklarifikasi," tuturnya.
"Tiga pertanyaan, pertanyaannya gue di situ bermain sebagai Wa Ujang, karena saya, gue syuting itu, nggak pakai skenario, gue improvisasi," pungkasnya.
Rumah produksi film Dewasa tak terendus warga
Diwartakan Kompas.com, dari hasil penyelidikan terhadap tersangka, polisi mengungkapkan pembuatan film dewasa dilakukan di tiga lokasi berbeda.
Dua studio mereka berada di bilangan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan dan sisanya berada di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com pada Selasa (14/9/2023), salah satu rumah produksi film dewasa terletak di Jalan Raya Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Rumah Produksi bernama Karya Bintang Studio itu berada di sebuah ruko yang terletak persis di pinggir jalan besar.
Ruko kecil bertingkat dua tersebut memiliki corak yang didominasi dengan warna kuning gading.
Tidak ada plang atau papan informasi yang menyatakan ruko tersebut adalah sebuah studio.
Warga berinisial S tak pernah melihat adanya syuting film tak senonoh di wilayahnya.
"Saya tinggal beberapa rumah dari sini. Enggak pernah lihat ada kayak gituan (syuting film dewasa)," kata dia kepada wartawan.
Senada dengan S, pemilik toko sembako yang berada persis di samping rumah produksi film dewasa pun mengaku tak tahu-menahu perihal tersebut.
Pria yang enggan disebutkan namanya itu hanya mengetahui bahwa ruko di sebelah tokonya telah lama kosong.
"Kalau buat syuting film dewasa saya enggak tahu. Yang jelas sudah lama kosong, sudah beberapa bulan mungkin," ungkap dia.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Irwansyah Produser Film Dewasa di Jaksel, Dulu Pemulung Kini Bisa Bayar Selebgram Rp 15 Juta
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar