Siapa sangka 8 tahun kita terpisah, menjalani manis-pahitnya hidup, tak saling berkabar, bahkan kontak satu lain aja gapunya," tulisnya dikutip dari Instagram @statusfakta.
Wanita tersebut membagikan tentang kisah cintanya dengan sang mantan pacar yang kini jadi calin suami 8 tahun silam.
Mereka pernah menjalin kasih pada 2011 hingga 2015.
Setelah putus, keduanya kembali bertemu pada 2023.
Wanita bernama Sitti Fatimah Zahrah ini resmi dilamar pria yang menjadi Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK) pada Agustus 2023.
@hey.swteee -Final Chapter Benar jodoh itu hanya Allah yang tahu. Siapa sangka 8 tahun kita terpisah, menjalani manis-pahitnya hidup, tak saling berkabar, bahkan kontak satu sama lain aja gapunya. 2011 sampai 2015 kita pernah bersama. 2015 - 2023 kita terpisah Qadarullah, sat set sat set jadi . Sampai sekarang kadang masih ga nyangka, orang yang pernah jadi cinta pertamaku dia juga yang akan menjadi labuhan cinta terakhirku. Orang yang pernah amat sangat aku benci :’) menjadi orang yang amat sangat aku tunggu kabarnya ???? Semua ga ada yang tau Bener-bener kita manusia hanya menjalani takdir yang Allah sudah tetapkan . Terimakasih banyak karna kembali dengan versi terbaik kamu, terimakasih banyak sudah menjadi penutup setiap kekuranganku, terimakasih banyak karna sudah menjadi 911 nya aku . #finalchapter #lovestory ♬ son original - cleo - brisik
Cerita di Balik Kebaya Lamaran Sitti Fatimah
Mengutip Tribun Timur, Sitti Fatimah yang CLBK dengan mantan pacarnya tersebut telah menggelar lamaran.
Ketika momen lamaran, Sitti Fatimah ternyata memakai kebaya yang dulu ia kenakan saat wisuda 2019.
"Sedikit cerita tentang kebaya lamaran yang aku pakai. Ini untuk kebaya pas aku wisuda di tahun 2019."
"Jadi karen memang lamarannya sederhana banget dan yang datang itu keluarga inti, alhasil aku memutuskan memakai baju yang udah ada aja."
"Doi, tunangan aku ternyata dah pernah liat aku make kebaya ini.
Baca Juga: Kata Menter Sering Dipakai Netizen hingga Viral di TikTok, Apa sih Artinya?
Source | : | Tribun Jateng,Tribun Timur |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar