Sedangkan sel telur hidup selama 12 hingga 24 jam setelah ovulasi.
Hal itu berarti pembuahan dapat terjadi apabila hubungan intim dilakukan beberapa hari sebelum ovulasi hingga sekitar sehari setelah ovulasi.
Sel telur akan membelah dengan cepat setelah sperma membuahinya.
Setelah itu, sel telur akan berjalan ke tuba falopi menuju ke dalam rahim kemudian, sel telur akan ditanamkan di dinding rahim.
Apabila tidak terjadi pembuahan, maka sel telur tidak akan ditanam di dalam rahim dan tidak akan terjadi kehamilan.
Penelitian 1999 menunjukkan, sebagian besar proses penanam embrio terjadi pada hari ke 8 hingga 10 pasca ovulasi.
Tubuh mulai memproduksi lebih banyak hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (HCG) setelah sel telur yang dibuahi ditanamkan di lapisan rahim. Hal ini biasanya terjadi 6-12 hari setelah ovulasi.
Implantasi tidak dapat terjadi dengan cepat setelah pembuahan karena sel telur yang telah dibuahi membutuhkan waktu untuk mencapai rahim.
Baca Juga: Pasutri Wajib Coba, Inilah Posisi Hubungan Intim saat Hamil Sesuai Trismester Kehamilan, Apa Saja?
Mengutip Tribun Jogja, ada beberapa gejala awal kehamilan.
Gejala tersebut yakni mual-mual, telat haid, muncul flek dan keputihan, hingga suasana hati naik turun.
Selain itu sering kencing, sembelit dan perut kembung, bentuk payudara berubah, serta mudah lelah.
Perlu diingat, tidak bisa hanya menggunakan patokan gejala awal kehamilan di atas untuk memastikan Anda sedang hamil atau tidak.
Lakukan tes kehamilan untuk memastikan kondisimu.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Jogja,Kompas Health |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar