GridPop.ID - Berpelukan atau cuddling sering dilakukan pasangan untuk mengungkapkan rasa sayang.
Cuddling juga bisa dilakukan sebelum hingga sesudah melakukan hubungan intim untuk meningkatkan kemesraan.
Lalu apakah cuddling selalu berakhir dengan hubungan intim antara pria dan wanita?
Tidak ada aturan khusus dalam cuddling atau berpelukan. Pria bisa menjadi big spoon, begitu pula wanita.
Namun menurut para ahli, ada beberapa teknik dan waktu cuddling yang dapat membuat pengalaman cuddling menjadi lebih menyenangkan.
Terapis hubungan Sarah Hunter Murray menyarankan agar pasangan tidak hanya cuddling sebelum atau setelah berhubungan seks.
Cuddling tidak melulu berkaitan dengan seks
"Hasrat seksual seringkali muncul pada waktu yang berbeda-beda, sehingga cuddling menjadi cara yang baik untuk mendekatkan diri dan merasaskan hubungan intim, meski tidak selalu diikuti dengan aktivitas seksual," ujarnya.
"Jika setiap kali kita berpelukan selalu berujung pada hubungan seksual, maka kita mungkin akan mulai menahan diri untuk berpelukan ketika kita tidak yakin ingin berhubungan seks."
Baca Juga: 11 Ide Hadiah Pernikahan Unik yang Paling Berkesan dan Bermanfaat
"Ini dilakukan agar tidak memberikan kesan kepada pasangan bahwa seks selalu menjadi pilihan ketika berpelukan," lanjut Murray.
Jika demikian, kita dapat kehilangan manfaat lain dari cuddling, ia menambahkan.
Cuddling selalu dihubungkan dengan seks karena aktivitas tersebut melepaskan hormon oksitosin yang membantu membangun ikatan emosional.
Selain itu, cuddling juga dapat menurunkan tekanan darah, meredakan rasa sakit, serta meningkatkan kepuasan dalam hubungan seksual dan kehidupan secara umum.
Tetapi perlu diingat, cuddling tidak harus selalu bersifat romantis atau seksual.
Misalnya, berpelukan dengan anak juga sangat penting untuk membangun hubungan antara orangtua dan anak.
Selain "memisahkan" cuddling dari konteks seksual, ada hal lain yang perlu diperhatikan.
Perawat terdaftar James Cobb menganjurkan agar pasangan berhati-hati ketika memeluk dengan posisi spooning dan melingkarkan kaki di tubuh pasangan.
Pasalnya, pelukan seperti itu dapat menyebabkan nyeri punggung dalam posisi tertentu.
Baca Juga: 18 Kumpulan Quotes Islami dari Ayat Suci Al-Qur'an, Bikin Hati Adem dan Damai
Juga, tetapkan tujuan saat akan melakukan cuddling kepada pasangan.
"Jika tujuannya adalah untuk tidur, sebaiknya matikan lampu atau meredupkan cahaya kamar," kata Cobb.
"Jika ingin berpelukan setelah sarapan, mungkin perlu mempertimbangkan batas waktu yang ideal."
Komunikasi yang baik juga menjadi kunci utama dalam cuddling yang berkualitas.
"Hanya karena kita melihat sesi pelukan dengan cara tertentu bukan berarti pasangan kita menginterpretasikan interaksi yang sama dalam cuddling," imbuh Cobb.
Agar cuddling tidak selalu berujung pada hubungan seks, cobalah untuk menjadikannya sebagai ritual keluarga.
Dengan demikian, ayah dan ibu dapat mengingat betapa pentingnya cuddling meskipun anak-anak berada di sekitar dan sedikit mengalihkan perhatian kita.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cuddling Selalu Berujung pada Seks? Ini Kata Ahli"
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar