GridPop.ID - Kehidupan artis film dewasa ini sempat menjadi sorotan.
Bagaimana tidak? uang yang dikumpulkannya justru habis karena dirinya terlilit utang menggunung.
Alhasil artis film dewasa ini jatuh miskin.
Namun, ekonominya mulai bangkit lagi karena sang mantan pacar.
Begini kisahnya.
Melansir dari laman tribunnewsmaker.com, sempat sukses bermain film dewasa dan menjadi ikon perfilman, wanita ini sempat mengalami kebangkrutan ekonomi.
Dirinya tidak pernah menyangka bahwa ketenarannya tak selalu membuahkan hasil kekayaan yang abadi.
Penghasilan yang selama ini ia kumpulkan lambat laun bocor secara berlebihan karena pengeluaran tak terduganya.
Wanita tersebut akhirnya menyadari bahwa kekayaan yang diperoleh di dunia ini tak akan kekal.
Dalam momen tersebut, pemeran film dewasa itu benar-benar dipaksa mempelajari ilmu mengelola uang dengan baik.
Aksi borosnya selama ini membuatnya terjungkal di jurang kemiskinan dan utang.
Baca Juga: Lakoni Adegan Intim dengan 3 Aktor Berbeda di Film, Aktris Cantik Ungkap Fakta Menarik
Selama bertahun-tahun, dirinya hidup dicekik dengan utang-utangnya yang menumpuk hingga miliaran.
Namun, tak pernah disangka, mantan kekasihnya melunasi utangnya.
Pada momen tersebut, pemeran film dewasa tersebut berusaha bangkit kembali.
Lantas, siapakah sosok pemeran film dewasa yang dimaksud?
Dia adalah Pamela Anderson, aktris kelahiran Kanada yang berhasil menjadi ikon film di Amerika Serikat.
Sukses memerankan drama televisi Amerika Serikat. berjudul Baywatch, Pamela Anderson meraup banyak kekayaan.
Meski demikian, kekayaan tersebut tidak digenggamnya dalam waktu lama.
Pasalnya, kebiasannya yang ceroboh mengelola uang membuatnya bangkrut.
Bahkan, dirinya terlilit utang hingga membuatnya menjual segala aset yang dimilikinya untuk melunasinya.
Sebelum jatuh miskin, Pamela Anderson berpenghasilan USD 6,6 juta atau setara Rp 102 juta pada era 90-an.
Baywatch adalah pertunjukan terbesar di tahun 90an, dengan aktris utama Pamela Anderson yang melambangkan kecantikan ideal pada dekade tersebut.
Baca Juga: Pamer Foto Selfie dengan Wajah Happy, Putri Anne Bikin Salfok Soal Tato Ini di Lengan: Sedih
Ikonik dengan penampilan rambut pirang pantai dan lekuk tubuh kecokelatan dalam pakaian renang merah, karir Pamela Anderson melejit.
Popularitasnya membantunya mendapatkan banyak uang dari pertunjukan tersebut.
Menurut Celebrity Net Worth, dia menghasilkan $300.000 per episode, yang berarti sekitar $6,6 juta per musim.
Namun, dalam waktu singkat, Pamela Anderson jatuh miskin.
Pada tahun 2000, dia membeli rumah di Malibu seharga $1,8 juta.
Karena tidak puas dengan properti itu, dia memutuskan untuk menghabiskan $8 juta lagi untuk merobohkannya.
Bahkan dia merenovasinya penuh bangunan tersebut.
Namun usaha tersebut menyebabkan dia kehilangan sejumlah besar uang tunai dan menumpuk hutang.
Pasalnya, dia berjuang untuk membayar para pembangun.
Seperti banyak selebritis yang akhirnya bangkrut, Pamela Anderson juga memiliki kecenderungan untuk belanja barang mewah.
Minatnya pada liburan ekslusif, perhiasan dan mobil mewah membuatnya menguras saldonya.
Baca Juga: HEBOH Fandy Christian Diisukan Selingkuh, Dahlia Poland Langsung Unfollow Akun Instagram Sang Suami
Di samping itu, dirinya tak menyadari bahwa karirnya pada saat itu mulai menyusut.
Bahkan untuk membayar pajak pun dirinya harus didatangi petugas.
Mirisnya pada saat itu, Pamela Anderson dicap sebagai "penunggak pajak" di California.
Dia pernah berhutang pajak sebesar $493.000.
Mirisnya lagi, kesulitan keuangan mengakibatkan Anderson harus menjual barang-barang kesayangannya.
Beruntungnya, dia memiliki mantan kekasih yang bersedia melunasi utangnya.
Di masa terpuruknya, dia benar-benar bisa bangkit kembali setelah mantan kekasihnya bernama Jon Peters membantu melunasi utangnya.
Dia akhirnya bertekad untuk terjun kembali ke dunia peran dengan peran apapun.
Setelah bertahun-tahun mengalami ketidakstabilan keuangan, Pamela Anderson memperoleh kembali kekayaan bersih sebesar $12 juta, yang kemudian terus tumbuh hingga angka $20 juta seperti saat ini.
Pada tahun 2022, ia bergabung kembali dengan Hollywood untuk pertama kalinya dalam empat tahun untuk tampil di film Alone at Night.
Meskipun dia belum banyak berakting di layar, dia juga bergabung dengan Broadway pada Maret 2022 untuk memerankan Roxie dalam produksi Chicago.
Baca Juga: Biodata Artis Priyanka Chopra, Aktris Sukses di Bollywood yang Kini Bahagia Jadi Istri Nick Jonas
Hal itumembantu berkontribusi mengisi kekayaannya kembali.
5 Efek Buruk Memiliki Utang
Apa saja efek buruk dari berutang, jika Anda tidak bisa mengelolanya?
Melansir dari laman kompas.com, berikut ini adalah efek buruk dari memiliki banyak utang:
1. Memiliki Utang Berarti Tidak Memiliki Tujuan
Jika anda memilih untuk berutang sebenarnya anda tidak memiliki tujuan. Anda bayangkan saat anda memutuskan untuk memiliki sesuatu dengan jalan berutang, setiap bulannya nanti pendapatan anda akan terpotong untuk kewajiban utang anda tersebut.
Sementara di sisi lainya, kebutuhan anda masih sangat banyak dan semuanya harus direncanakan untuk tujuan kebahagiaan dan kecukupan hidup anda dan keluarga anda.
Jika sisa uang tersebut hanya digunakan untuk membayar utang, kebutuhan yang lainya tidak dapat terpenuhi dan tujuan hidup anda juga bukannya lebih bahagia, tetapi bisa mengalami stress dengan tagihan utang tersebut.
2. Utang untuk Membayar Utang Lagi
Saat anda berada di situasi harus membayar utang anda segera dalam jumlah yang cukup banyak, kemudian ada tawaran pinjaman lainya kepada anda saat itu juga, dengan nilai yang lebih tinggi, apa yang akan anda lakukan?
Kebanyakan orang yang merasa sedang terdesak dengan keadaannya yang harus segera melunasi utang sebelumnya, akan mengambil keputusan untuk menerima pinjaman tersebut mereka akan berpikir “yang penting ini lunas dulu”.
Padahal setelah selesai masalah yang satu akan muncul lagi masalah tagihan utang lainya yang bisa jadi jauh lebih besar. Ini bukan solusi bebas dari utang.
3. Perubahan Mental Karena Berutang
Istilah “banyak utang kemudian kabur” bisa saja terjadi pada orang yang memang memiliki banyak utang kepada lembaga keuangan tertentu dalam jumlah yang besar.
Rasa tidak nyaman karena akan menerima tagihan utang setiap bulannya, kemudian rasa takut kehilangan segala yang sudah dimiliki hanya karena belum melunasi utang adalah salah satu efek perubahan mental karena punya utang.
Sekalipun anda kabur dan menganggap jika itu adalah hal yang terbaik, percayalah utang anda tidak akan berkurang, namun semakin bertambah.
4. Utang Dianggap Dana Tambahan
Jangan pernah menganggap uang yang anda miliki yang merupakan hasil pinjam dari Bank atau perorangan lainya sebagai “uang” tambahan untuk anda.
Karena kebutuhan yang sangat tinggi, terkadang hal kecil ini tidak terlalu dikhawatirkan. Uang tersebut adalah beban anda yang tentunya harus anda bayar dalam tempo waktu yang disebutkan.
5. Berutang Tanpa Menghitung Terlebih Dahulu
Sebelum anda memutuskan untuk menggunakan kartu kredit, lihatlah pendapatan anda setiap bulannya. Jika anda adalah seorang pekerja, berapa gaji bulanan anda dan berapa biaya pengeluaran yang harus anda keluarkan tiap bulannya.
Setelah itu sisakan uang anda untuk tabungan dan lihat lah berapa jumlah yang tersisa. Jika jumlah tersebut sesuai dengan jumlah cicilan sebuah barang yang akan anda ambil dengan cara berutang, silahkan anda mengambil barang tersebut. lakukan penghitungan hingga detail, jangan mengira-ngira.
Apa yang harus Anda lakukan untuk menghindari efek negatif berutang?J awabannya mudah, sebaiknya, buat rencana keuangan dengan terperinci.
Nah, Anda mungkin membenci hitungan dalam bentuk apapun. Namun usahakan anda tidak membenci menghitung anggaran anda sendiri karena ini akan berdampak pada kehidupan Anda di masa yang mendatang.
Jika memang Anda sangat ingin berutang, maka mau tidak mau Anda wajib membuat rencana keuangan secara terperinci.
Catat semua pengeluaran rutin Anda dan utamakan untuk menabung terlebih dulu. Setelah itu, Anda bisa menentukan akan berutang atau tidak. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnewsmaker |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar