GridPop.ID - Kisah seorang wanita yang ternyata menikahi seorang perempuan ini tengah viral di TikTok.
Padahal sudah siap untuk mengarungi rumah tangga bersama suami, wanita ini justru kena tipu hingga alami teror pembunuhan.
Suaminya yang selama ini dikira pria ternyata seorang perempuan.
Kisah yang kemudian viral di media sosial ini diunggah akun TikTok @yolayola8040, Jumat (29/9/2023).
Ida Susanti nama perempuan itu mengaku mengunggah kisahnya ke media sosial karena sudah capek perjuangannya selama 21 tahun terakhir ternyata sia-sia.
Ida sebenarnya sudah melaporkan kejadian tersebut di Polda Jawa Timur, 21 tahun lalu.
Yang membuat kesal, laporan Ida itu disebutnya tak pernah diusut oleh kepolisian.
Kini, dengan mengunggah kisahnya tersebut, Ida berharap mendapat bantuan dari Kapolri Listyo Sigit hingga Presiden Jokowi dan Menteri Mahfud MD.
Kisah pilu Ida itu sendiri berawal dari tahun 2000 silam.
Ida berkenalan dengan orang yang mengaku bernama Nardinata Marshioni Suhaimi melalui SMS, tahun 2000.
Di pertengahan tahun itu pula, tepatnya 26 Juni 2000, Ida memutuskan bertemu dengan Nardinata di restoran.
Tak memakan waktu lama, tiga minggu setelahnya, suami perempuan itu datang untuk melamarnya.
Mereka saling tukar cincin di Surabaya tepat di 30 Juli 2000 dan sempat mengurus surat nikah dari Catatan Sipil Jakarta di Hotel Mercure.
Usai menikah, Ida Susanti mengaku dirinya melakukan perjalanan ke 3 negara bersama Nardinata sang suami.
Namun ketika berada di Bangkok, Nardinata Marshioni Suhaimi mengatakan ia tidak butuh istri, hanya butuh pendamping yang bisa menemaninya ke mana-mana.
Parahnya lagi, sang suami mengaku dirinya merupakan perempuan dan merusak tubuhnya dengan alat karet.
Ida Susanti yang mengetahui hal tersebut merasa syok hingga terjadi pertengkaran hebat.
"Singkat cerita, ternyata suami adalah seorang perempuan yang bernama Nera Maria Suhemi Yosep," ungkap Ida Susanti.
"Pada saat itulah ia mengatakan bahwa ia tidak butuh istri, dan hanya butuh pendamping yang bisa menemaninya ke mana-mana,” tulis Ida.
Akan tetapi saat itu, Ida tak dapat berbuat apapun lantaran Nardinata Marshioni Suhaimi mengancamnya untuk dibunuh.
Ketakutan, Ida Susanti kemudian mengalah.
"Lalu kami berantem hebat, saya dipukuli dan diancam mau dibunuh, dia meminta saya untuk mengurus tiga anak angkatnya," kata Ida.
Baca Juga: Viral Kecantikan Pengantin Wanita Tak Luntur Meski Derita Kaki Gajah, Pernikahannya Jadi Sorotan
Sehingga saat itu suaminya yang ia tau bernama Nardinata Marshioni Suhaimi itu memberikan kesepakatan dengan memenuhi kebutuhannya dan akan membelikan rumah.
"Dia pun menyepakati bahwa akan memenuhi setiap kebutuhan saya dan membelikan saya rumah untuk ditinggali," jelasnya.
Benar saja, setelah 3 bulan menikah, Nardinata Marshioni Suhaimi menepati janjinya.
Ia mendapatkan rumah di daerah Pakuwon City, Jakarta.
Ida Susanti juga membuka usaha toko spare part mobil.
Namun beberapa bulan ada seorang wanita bernama Emiliana yang mengaku sebagai istri dari Nardinata.
Emiliana yang datang kemudian langsung merampas mobil-mobil dan baju miliknya yang diberikan oleh Nardinata.
Usai kejadian tersebut, keduanya semakin gencar berseteru dan membuat Ida memutuskan melaporkan suaminya itu karena tidak ada itikad baik.
Apalagi saat itu Ida diminta untuk mengirim spare part mobil yang nilainya Rp50 juta namun uangnya tidak dikirim oleh suaminya itu.
Selain itu, rumah yang diberikan Nardinata disita oleh bank para 8 Juli 2023 karena sudah bukan jadi milik Ida.
"Saya hidup tidak pernah tenang, karena selalu diteror oleh orang suruhan suamiku! Dan saya pernah dituduh telah menyerobot tanah yang telah dibelikan setelah menikah. Dan saat ini rumah itu sudah dirampas olehnya (suami)," tegasnya.
Ketika melaporkan sosok Nardinata Marshioni Suhaimi ke Polda Jawa Timur, Ida Susanti justru mengalami terror dan ancaman dari suaminya itu.
Hal tersebutlah yang membuat Ida Susanti akhirnya buka suara setelah 21 tahun bungkam ketakutan.
Ia bahkan kecewa lantaran selama ini laporannya tak pernah diusut.
"Yang membuat saya merasa sedih, janggal dan capek adalah mengapa perjuangan saya selama 21 tahun memperjuangkan keadilan dengan mengikuti proses hukum, 9 tahun menunggu peninjauan kembali, namun tidak menghasilkan apa-apa. Sudah lebih dari 6 pengacara, uang serta energy yang saya habiskan," ungkap Ida.
Selain itu, Ida juga mengungkapkan kekesalannya karena sang suami yang ternyata perempuan itu masih bisa bebas berkeliaran meski telah melakukan penipuan dan kekerasan fisik.
"Namun Nardinata Marshioni Suhaimi, atau Oni Yusuf, atau Nera Maria Suhaimi Joseph yang jelas-jelas melakukan penipuan, kekerasan, pemalsuan dokumen masih bisa bebas," ucapnya.
Ida Susanti juga berharap, dengan curahan hatinya itu akan membuahkan hasil.
Sebab, ia sudah bingung kepada siapa yang bisa membantunya.
"Saya datang beberapa kali ke polda, Tapi tidak ada jawaban. Saya sangat kecewa mengurus persoalan ini melalui jalur hukum, tetapi tidak pernah mendapatkan titik terang sama sekali," lanjutnya.
Mengalami kejadian pilu tersebut, Ida kemudian meminta bantuan untuk memviralkan kisahnya.
Ia juga meminta bantuan kepada Kapolri Listyo Sigit hingga Presiden Jokowi dan Menteri Mahfud MD.
"Makanya saya tak pernah merasa bosan untuk beteriak dan berseru kepada Bapak Kapolri Listyo Sigit Praboyo, dan bapak Menkopolhukam bapak profesor Mahfud MD dan bapak Presiden Jokwo Widodo untuk bisa menangkap dan mengadili kepada suami saya yang bernama Nardinata Marsionis Suheimi alias Nera Maria Suhaeimi Yosep," tegasnya dia.
"Saya sungguh masih berharap hukum masih bisa ditegakkan, karena aku percaya negara ini adalah negara hukum. Saya tidak takut apapun, karena saya benar dan mempunyai bukti-bukti yang akurat tanpa rekayasa," kata ida Susanti.
"Semoga video ini bisa didengar oleh seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia sekalipun. Terima kasih!" katanya mengakhiri.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul "Kisah Ida Susianti, Dinikahi Wanita yang Mengaku Pria, 21 Tahun Mencari Keadilan Viral di TikTok"
(*)
Source | : | Serambinews.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar