GridPop.ID - Entah apa yang ada di pikiran kakek di Tapos, Depok, Jawa Barat berinisial N ini.
Kakek 70 tahun itu melecehkan dua bocah laki-laki berinisial RN (9) dan MDF (12).
Tak hanya itu, kakek N diduga menewaskan seorang korban yakni MDF.
Melansir Tribun Trends, diungkapkan MDF merupakan warga Kampung Sindangkarsa RT 1/8, Sukamaju Baru, Tapos, Depok.
Diketahui kakek cabul itu masih memiliki hubungan keluarga dengan korban.
N mengaku dirinya hanya melecehkan bocah 12 tahun itu, namun tidak membunuhnya.
"Yang kejadian mah anak itu aja," kata N seperti dikutip dari Youtube TvOne.
Ia berkukuh hanya melakukan pelecehan pada MDF dan tidak ada korban lain.
"Bukan pas ketahuan, kan di situ banyak orang tua," katanya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto menerangkan korban sempat jatuh pingsan lalu dibawa ke rumah sakit.
"Pingsan, sampai rumah sakit meninggal," kata Hadi dikutio dari Tribun Depok, Sabtu, (30/9/2023).
Hal tersebut terjadi setelah kemaluan korban diremas kakek cabul di Depok.
"Siang 14.00 WIB, kemaluannya diremas," jelas Kompol Hadi Kristanto.
Sementara itu Kasi Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi menerangkan hingga kini sudah menerima laporan dari 15 anak yang mengaku sebagai korban pelecehan kakek cabul di Depok.
"Saksi korban sudah membuat laporan 10-15 orang atau anak didampingi orang tua korban," katanya.
Semua korban rata-rata merupakan anak dibawah umur.
Made juga menuturkan jika pelaku mengaku hanya mengelus alat vital korban, sedangkan saksi menekankan bahwa korban sempat mengeluh kesakitan karena kemaluannya diremas kakek cabul.
Modus N untuk lancarkan aksinya
Baca Juga: GEEGR Pengemis Mesum Bawa HP di Pinggir Jalan, Ternyata Lakukan Ini ke Gadis yang Lalu Lalang
Modus yang digunakan N pun terbilang acak.
Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto.
"Modus secara acak mendatangi korban beberapa anak kecil," ungkap Hadi dikutip dari Kompas.com.
Apabila ada bocah yang menjadi korban pelecehan menolak, N lantas merangkulnya agar terkesan membuat nyaman.
"Kemudian peremasan apabila ada perlawanan atas penolakan segera merangkul
dan mengusap serta menurut keterangan saksi dilakukan terhadap beberapa anak," ucap dia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar