Revan percaya bahwa api entah bagaimana bermula dari langit-langit.
"Bisa jadi karena korsleting listrik, saya tidak tahu. Tapi api bermula dari langit-langit. Kami merasakan panasnya... Ketika saya mendengar suara berderak, saya melihat ke langit-langit," katanya.
"Kemudian langit-langit, yang semuanya terbuat dari nilon, mulai meleleh. Hanya butuh beberapa detik saja," jelas dia.
Rekaman video yang dibagikan tak lama setelah tragedi itu menunjukkan pasangan itu menari saat potongan-potongan material yang terbakar jatuh dari atap.
Saat menari itulah, katanya, terjadi pemadaman listrik, dan ketika listrik kembali menyala, dia melihat api di langit-langit.
Saat itulah, kata Revan, orang-orang mulai berteriak dan melarikan diri.
Dia kemudian menjelaskan tentang menolong istrinya yang tidak bisa berjalan karena gaun pengantinnya.
"Saya meraih istri saya dan mulai menyeretnya. Saya terus menyeretnya dan mencoba mengeluarkannya dari pintu masuk dapur. Ketika orang-orang melarikan diri, orang-orang menginjak-injaknya. Kakinya terluka," jelas Revan.
Revan mengatakan bahwa hanya ada satu alat pemadam kebakaran yang tidak berfungsi di dalam aula.
Menggambarkan bagaimana peristiwa itu terjadi, ia menyebut dua kembang api kecil dinyalakan dan mulai menari-nari, diikuti oleh empat kembang api lainnya beberapa menit kemudian.
Menurut dia, ayahnya telah mengajukan pertanyaan tentang risiko penggunaan kembang api yang percikan apinya dikhawatirkan dapat mendarat di gaun pengantin perempuan dan terbakar.
Source | : | TribunTrends.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar