Perhatikan dan saksikan, tuliskan atau rekam video pelecehan, berikan rekaman kepada korban, namun jangan pernah memposting rekaman tersebut secara daring atau menggunakannya tanpa izin dari korban.
4. Ditegur
Berbicaralah dan tegur pelaku pelecehan, lalu alihkan perhatian kita kepada orang yang dilecehkan. Jika pelaku merespon, abaikan mereka, jangan memperkeruh situasi.
Hanya gunakan metode "Ditegur" sebagai upaya terakhir untuk mencegah terjadinya kekerasan. Keamanan kita dan korban pelecehan harus diutamakan.
5. Ditenangkan
Tenangkan korban pelecehan setelah pelecehan terjadi dan akui bahwa perilaku itu adalah salah. Posisikan diri kita sebagai seorang teman bagi korban.
"Seringkali ketika kita menjadi saksi pelecehan seksual di ruang publik, kita berpikir bahwa kita tidak dapat membantu," ujar Anindya Restuviani, Site Leader dan Co-Director of Hollaback! Jakarta.
Untuk persepsi seperti inilah Training 5D hadir sebagai solusi, sebuah metode intervensi yang telah diakui oleh sejumlah ahli sebagai solusi aman, praktis dan efektif untuk diimplementasikan baik bagi saksi maupun saat kita mengalami pelecehan seksual.
Jadi, jika lain kali kamu melihat ada pelecehan seksual, jangan diam saja. Lakukan langkah-langkah di atas agar setiap orang aman. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar