GridPop.ID - Kejadian yang menimpa anak ini bisa dijadikan pembelajaran oleh orang tua.
Peristiwa ini bermula ketika seorang ayah yang sudah memberikan akses anaknya untuk main HP sejak usia 2 tahun.
Namun, keputusan tersebut justru membuat putrinya kecanduan main HP.
Efeknya pun ngeri setelah putrinya kecanduan main HP.
Melansir dari laman intisari, peristiwa ini diceritakan oleh seorang ayah di Thailand pada tahun 2019 silam.
Pria pemilik akun Facebook Dachar Nuysticker Chuayduang membagikan pengalamannya melalui sebuah unggahan.
Dachar memiliki seorang putri yang waktu itu berusia 4 tahun.
Dachar menyadari bahwa ia melakukan sebuah kesalahan besar pada sang putri.
Sejak usia putrinya 2 tahun, Dachar sudah mengenalkannya pada gadget, terutama ponsel dan iPad.
Pola asuh itu nyatanya membuat putri Dachar kecanduan gadget.
Tiap kali tak diizinkan bermain ponsel, sang putri akan kesal, marah, hingga menjerit-jerit.
Baca Juga: GEEGR Pengemis Mesum Bawa HP di Pinggir Jalan, Ternyata Lakukan Ini ke Gadis yang Lalu Lalang
Karena tak tahan, Dachar akhirnya selalu memberikan ponsel setiap putrinya mulai rewel.
Hal itu dilakukannya agar putrinya kembali tenang dan diam hingga tak menggangung aktivitas Dachar.
Dulu, kebiasaan itu terasa mudah saja dilakukan.
Namun kini, kondisi putrinya membuat Dachar begitu menyesal.
Gadis kecil itu divonis dokter menderita mata malas dengan satu mata miring atau juling, salah satu komplikasi paling serius dari miopi dan astigmatisme.
Akibatnya, di usia yang masih kecil, putri Dachar harus merasakan dinginnya meja operasi.
Dokter memutuskan ia harus menjalani operasi mata sebelum matanya menjadi buta.
Dikutip dari Nakita, penyebab mata malas yang paling umum adalah kelainan refraksi seperti rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, pembiasan terdistorsi, juga juling.
Dokter juga mengatakan bahwa melihat ponsel dan tablet dari jarak dekat secara instensif lah yang menyebabkan ia menderita gangguan ini.
Baca Juga: Kenalan di Medsos hingga Diimngi HP Baru, Gadis SMA Diculik dan Dirudapaksa Pria Oknum LSM
Menurut hasil penelitian di Korea Selatan, anak-anak yang sering menggunakan ponsel pintar atau tablet beresiko besar mengalami mata juling sementara.
Selain durasi pemakaian yang terlalu sering, jarak yang terlalu dekat dengan mata kemungkinan menjadi penyebab gangguan juling atau mata yang tidak searah.
Setelah melakukan operasi, dokter menyarankan agar Dachar membatasi waktu putrinya untuk bermain smartphone, tablet atau menonton layar tivi karena cahaya yang dipancarkan layar perangkat ini akan memengaruhi matanya.
Ponsel dan tablet tidak hanya memengaruhi penglihatannya, tetapi juga membuatnya sulit untuk fokus belajar.
Melalui cerita putrinya, Dachar ingin memperingatkan orang tua lainnya, terutama orang-orang yang memiliki anak kecil agar mereka tidak membiarkan anak-anak mengenal perangkat seluler seperti ponsel pintar, tablet terlalu dini.
Amblyopia atau mata malas terjadi ketika salah satu mata tidak berkembang dengan benar, misalnya salah satu mata rabun jauh dan yang lainnya tidak.
Dalam kondisi ini, otak akan terus memiliki 2 gambar yang akan membingungkan yakni gambar yang buram dan jelas.
Kondisi ini akan membuat kerja otak menjadi ekstra hingga akhirnya otak bisa memilih gambar yang lebih jelas dan menghiraukan gambar yang kabur.
Mata tidak menunjuk pada arah yang sama menjadi penyebab umum mata malas.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, anak berisiko mengalami gangguan penglihatan permanen saat memasuki usia usia 6-10 tahun.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan kebutaan pada mata malas karena otak mengabaikan rangsangan yang dikirim dari bagian mata tersebut.
Baca Juga: Bikin Mual! Kamar Kos Dipenuhi Sampah yang Tak Dibuang Setahun, Warganet Prihatin Gadis Penghuni Kos
Otak merasa tidak mendapat rangsangan sehingga lama-kelamaan saraf pada mata malas akan rusak dan menyebabkan kebutaan permanen.
Karenanya, mengatasi kecanduan gadget pada anak memang penting. GridPop.ID (*)
Source | : | Nakita,intisari |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar