GridPop.ID - Orgasme menjadi salah satu tujuan melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Penting bagi perempuan untuk lebih mengenal dirinya terlebih dahulu sebelum bisa mendapatkan orgasme yang memuaskan dalam hubungan intim.
Melansir dari laman parapuan.co, hal tersebut disampaikan oleh seksolog Zoya Amirin dan artis Jennifer Jill Supit dalam acara RUMPI (Ruang Mimpi Ipel) bertajuk Love & Sex Hormones yang diadakan oleh sister brand yang bergerak di bidang wellness dan clothing line, Nipplets dan GThings, hari ini (11/3/2023).
Dijelaskan oleh Zoya bahwa hanya 20 persen perempuan di dunia yang bisa mendapatkan orgasme dari gspot.
"Enggak segampang itu (dapat orgasme). Maka kita harus cari, mesti gerak, mengenal diri sendiri. Penting untuk knowing your boundaries. Tahu apa yang kita mau, dan apa yang kita enggak mau," ujar Zoya.
Sehingga Zoya pun menyarankan untuk tiap perempuan lebih mengenali tubuhnya sendiri dan mengetahui dimana zona erotis atau titik rangsangnya.
Tak heran harus rasakan orgasme saat hubungan intim dengan pasangan, rupanya mencapai puncak kenikmatan memiliki manfaat baik terlebih untuk kesehatan mental.
Ada banyak manfaat kesehatan mental yang terkait dengan zat kimia saraf yang dilepaskan oleh otak saat orgasme terjadi.
Dilansir oleh kompas.com dari Verywellmind, dr. Alyssa Dweck, pakar kesehatan seksual dan reproduksi, menyatakan bahwa orgasme meningkatkan pelepasan dopamin (hormon kebahagiaan), oksitosin (hormon cinta), dan endorfin (penghilang rasa sakit alami) di otak.
Tiga hormon tersebut yang membuat orgasme memiliki manfaat bagi kondisi kesehatan psikologis manusia.
1. Meningkatkan kualitas tidur
Beberapa penelitian mengungkap, manfaat yang bisa didapatkang langsung dari orgasme ialah peningkatan kualitas tidur.
Manfaat ini dirasakan oleh orang yang mengalami orgasme, baik setelah berhubungan seksual atau masturbasi.
Selain dopamin, oksitosin, endorfin, orgasme juga melepaskan hormon vasopresin (ADH) yang bekerja seiring dengan produksi melatonin kimia atau pemicu rasa kantuk.
2. Mengurangi gangguan kecemasan
Hormon oksitosin yang dihasilkan dari orgasme dapat mengurangi gangguan kecemasan seseorang.
Bahkan, dalam situasi stres peningkatan jumlah oksitosin setelah orgasme juga mengurangi kecemasan.
3. Picu hormon DHEA
Ketika orgasme tubuh Anda juga melepaskan dehydroepiandrosterone(DHEA), hormon yang diproduksi di kelenjar andrenal yang berhubungan dengan kebugaran tubuh.
Seiring dengan pertambahan usia, produksi DHEA pada tubuh manusia pun menurun, orgasme bisa menjadi sarana untuk meningkatkan hormon tersebut.
4. Menghilangkan stres
Dilansir dari Everyday Health, ketika mencapai orgasme, homon oksitosin akan dilepaskan dari sel-sel hipotalamus ke dalam aliran darah.
Baca Juga: Manjur! Ini Dia 2 Cara Ampuh Mencegah Kehamilan Usai Hubungan Intim
Oksitosin yang biasa disebut hormon cinta ini membuat seseorang menjadi lebih percaya diri, optimis, dan hangat.
Perasaan hangat yang didapat saat orgasme membuat wanita dan pria merasa rileks
5. Meningkatkan ketangguhan mental atau kepercayaan diri
Orgasme saat melakukan hubungan seksual atau masturbasi juga turut meningkatkan kepercayaan diri.
Tantangan dalam membuat pasangan Anda bahagia serta beberapa pose saat seks bisa meningkatkan kepecayaan diri seseorang. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Parapuan |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar