GridPop.ID - Penderitaan dialami oleh bintang film dewasa ini.
Bagaimana tidak? dirinya menanggung penyakit kelamin imbas dari bergonta-ganti pasangan saat melakukan syuting adegan dewasa.
Bahkan karena penyakitnya, kemaluannya membusuk dan berjamur.
Sosok bintang film dewasa ini adalah Hinata Yangkui (Hinata Kaede) atau yang biasa dikenal dengan Hinata Aoi, bintang film dewasa di Jepang.
Melansir dari laman tribunnewsmaker.com, jauh sebelum tertular penyakit kelamin, Hinata telah memainkan sejumlah film dewasa.
Sejumlah film tersebut berhasil melambungkan namanya menjadi bintang film porno terkenal di negeri sakura.
Tepat pada bulan Juni 2023, Hinata Aoi memutuskan untuk mengundurkan diri dari dunia hiburan.
Dalam momen pengumumannya itu, dia membeberkan sejumlah rahasia yang dimilikinya.
Dia dulu pernah melakukan tindakan operasi plastik hingga mencoba bunuh diri.
Dengan gamblang, Hinata mengungkapkan bahwa ia telah mengidap berbagai penyakit menular seksual, salah satunya= tidak dapat disembuhkan.
Sejak menjadi pemeran di AV dalam film 'Pijat Seks Gadis Sekolah Menengah', 'Layanan Tangan ke Mulut', 'Kencan Berkompensasi", dirinya sering merasakan sakit pada kemaluannya.
Tak banyak yang tahu bahwa dirinya telah mengidap penyakit sifilis dan AIDS.
Selain itu, dirinya juga mengidap penyakit kelamin menular lainnya.
Wanita tersebut mengidap Urolytica (sejenis Mycoplasma), brokoli, dan herpes.
Secara detail Hinata Yangkui mengungkapkan bahwa dirinya terinfeksi Uroplasma urolytica.
Alhasil, tubuh bagian bawah akan terasa nyeri dan gatal.
Hal itu membuatnya serasa ingin mati.
Dia benar-benar ingin mengakhiri hidupnya gegara penyakit yang tak bisa ditahan.
Adapun vulvanya juga membusuk setelah ditumbuhi jamur.
Dia mengaku jijik pada penyakit kemaluan yang dialaminya.
"Setelah mengetahui adanya infeksi saat itu, saya langsung mencari dokter untuk menjalani perawatan bedah" ungkapnya.
"Namun saya culkup sulit untuk menemukan dokter yang bisa menanganinya" bebernya lagi.
Beruntung, dia telah menemukan dokter yang bisa dan bersedia menangani penyakitnya.
"Diperlukan beberapa kali operasi untuk membersihkan virusnya." ujarnya.
"Untungnya, saya menemukan dokter yang baik dan pengobatannya bisa diselesaikan dalam satu operasi." imbuhnya.
Meski demikian, Hinata dihadapkan dengan penyakit lainnya yakni herpes pada kemaluan.
Hinata mengungkapkan bahwa vaginanya melepuh dan kulitnya mengalami borok karena herpes yang dialaminya.
Diakui Hinata, penyakitnya ini sulit untuk disembuhkan.
Dia merasa pasrah jika fakta menunjukkan bahwa herpes yang menimpa kemaluannya tidak bisa disembuhkan seumur hidup.
Bahkan setelah pengobatan, jika daya tahan tubuh rendah atau menjelang menstruasi, kemungkinan besar akan kambuh secara tiba-tiba.
Kini, ia mengimbau masyarakat untuk menjalani tes PMS secara rutin.
Baca Juga: Bukan Rp 15 Juta, Virly Virginia Ngaku Dibayar Segini saat Syuting Film Dewasa: Saya Dijebak
Dia meminta masyarakat agar segera mencari pengobatan jika dirasa mulai tertular.
Penyakit yang dialaminya kini menjadi penyesalan terbesar dalam hidupnya.
Gejala Infeksi Menular Seksual
Infeksi Menular Seksual (IMS) tidak hanya ditularkan melalui hubungan seksual saja. Infeksi ini juga bisa ditularkan melalui penerapan gaya hidup yang tidak sehat.
Dikutip oleh kompas.com menurut data World Health Organization (WHO), setidaknya dalam satu hari terdapat satu juta orang di dunia yang terkena infeksi menular seksual.
Bagaimana gejala seseorang yang terkena infeksi menular seksual? Berikut adalah gejala umum dari infeksi menular seksual, yang dilansir dari situs Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY):
1. Pada kelamin terdapat luka atau kutil (bintil merah yang terlihat seperti jerawat).
2. Pada kelamin terdapat cairan yang tidak biasa.
3. Saat buang air kecil merasa kesakitan.
4. Perut bagian bawah merasa nyeri.
Empat gejala di atas merupakan gejala yang paling umum dialami oleh penderita infeksi menular seksual. Pastikan untuk periksa ke dokter jika mengalami gejala di atas.
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), hampir seluruh PMS dapat diobati.
Bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama.
PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, belum dapat disembuhkan. GridPop.ID (*)
Source | : | tribunnewsmaker,Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar