Mary menjelaskan, aktivitas tersebut dapat memicu pembuluh darah vagina melebar.
Udara yang ditiup pasangan ke area vagina tersebut lantas juga menyebabkan gelembung atau gumpalan yang menyumbat pembuluh darah.
Seperti diketahui, penyumbatan pembuluh darah dapat menyebabkan masalah kardiovaskular. Gelembung darah juga bisa mencapai plasenta dan memengaruhi perkembangan janin.
Hal lain yang perlu dikhawatirkan terkait seks oral saat hamil adalah risiko tertular infeksi menular seksual (IMS), seperti herpes, HIV, gonore, atau klamidia.
IMS yang paling sering terjadi akibat seks oral yaitu herpes. Herpes adalah kondisi yang perlu segera ditangani karena berpotensi menyebabkan komplikasi seperti kerusakan saraf, radang otak, dan kematian.
Jadi, seks oral saat aman dilakukan oleh pasangan suami istri. Namun, pria sebaiknya tidak meniupkan udara ke dalam vagina.
Selain itu, ibu hamil sebaiknya perlu mengetahui apakah pasangannya mengidap IMS atau tidak demi menjaga kesehatannya dan calon buah hati.
Pasutri mungkin perlu menggunakan kondom khusus untuk seks oral dan berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum memutuskan untuk melakukan seks oral saat hamil.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Seks Oral Saat Hamil Aman?"
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar