Dia tidak punya pilihan selain berkonsultasi dengan dokter di desanya karena dia pikir mungkin ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya.
Dokter memberikan obat flu untuknya karena dia tidak memiliki gejala lain yang menunjukkan adanya sakit selain flu.
Min minum obat yang diresepkan untuknya, tetapi kondisi Min terus memburuk pada hari berikutnya.
Min bahkan muntah-muntah parah sehingga keluarganya membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Keluarga Min sangat mengkhawatirkannya karena obat itu tampaknya tidak berpengaruh padanya.
Yang mengejutkan, para dokter di sana mendiagnosisnya dengan sembilan kondisi medis, yang meliputi miokarditis fulminan, sepsis, infeksi usus, dan berbagai disfungsi organ.
Setelah dirawat, kesehatan Min memburuk dan dia mengalami serangan jantung di rumah sakit dan staf medis harus bertindak cepat untuk menyelamatkan hidupnya.
Mereka berhasil menolongnya tepat waktu dan menyelamatkan hidupnya, sayangnya kondisinya terus menurun sejak saat itu.
Dia dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan lebih lanjut dan di sanalah para dokter menemukan bahwa dia mendapatkan infeksi parah di kaki kanannya.
Bakteri dari infeksi telah memasuki tubuhnya melalui nekrosis iskemik pada tungkai kanan bawahnya dan bisa berakibat fatal.
Setelah meninjau semua tindakan, para dokter percaya bahwa kesempatan terbaik untuk bertahan hidup bagi Min adalah mengamputasi betis kanannya.
Source | : | Kompas.com,Suar.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar