GridPop.ID - Melakukan hubungan intim setelah menopause tentu saja akan mengalami perubahan.
Mungkin juga akan terasa tidak nyaman saat melakukan hubungan intim saat menopause.
Kondisi ini dipengaruhi perubahan drastis hormon estrogen di dalam tubuh wanita.
Perubahan ini biasanya dimulai beberapa tahun sebelum wanita mati haid atau menopause.
Sebelum menyimak beberapa kiat hubungan intim setelah menopause agar tetap nyaman, kenali dulu beberapa problem seksual yang dihadapi wanita selepas mati haid.
Problem hubungan intim setelah menopause
Dilansir oleh kompas.com dari Johns Hopkins Medicine, perubahan hormon sebelum sampai setelah menopause bisa memengaruhi hubungan intim pasangan. Beberapa masalah yang sering dikeluhkan, antara lain:
- Gairah seks menurun
- Lebih susah terangsang
- Vagina kering dan lebih kaku
- Hubungan intim terasa sakit atau kurang nyaman
Baca Juga: 20 Quotes Dalam Rangka Peringatan Hari Menopause Sedunia, Share ke Medsos Sekarang Juga!
- Lebih susah orgasme
Beberapa problem di atas bakal lebih parah seiring bertambahnya usia.
Terlebih jika wanita memiliki penyakit kronis, cedera, atau gangguan kesehatan lain yang praktis memengaruhi hubungan seks dengan pasangan.
Meskipun ada beberapa masalah saat berhubungan intim setelah menopause, bukan berarti Anda tidak bisa menikmati kemesraan dengan pasangan.
Simak beberapa kiatnya berikut ini.
Tips hubungan intim setelah menopause
Ada banyak tips hubungan intim setelah menopause agar tetap nyaman bersama pasangan. Dilansir dari WebMD, berikut beberapa di antaranya:
1. Gunakan pelumas yang pas
Vagina kering perlu dilumasi dengan lubrikan yang bisa membantu menjaga kelembapan vagina. Tapi, pastikan wanita memilih jenis yang tepat.
Gunakan pelumas berbasis air atau silikon.
Hindari pelumas yang mengandung gliserin, paraben, propilen glikol, klorheksidin, pewangi, atau perasa. Hindari pemakaian pelumas petroleum jelly, mineral, minyak zaitun, dan baby oil karena bisa menyebabkan iritasi atau alergi.
Baca Juga: Kebelet BAB saat Hubungan Intim Sedang Membara? Ternyata Ini Deretan Penyebabnya
2. Latihan kegel
Seiring bertambahnya usia, otot yang menopang kandung kemih dan vagina bisa melemah atau kaku, sehingga hubungan intim setelah menopause jadi tidak nyaman.
Namun, Anda bisa melatih otot dasar panggul dengan rutin latihan kegel.
Pastikan Anda menjalani latihan ini sesuai petunjuk dokter atau terapis agar tidak cedera.
3. Jalankan pola hidup sehat
Upayakan untuk menjaga gaya hidup sehat dengan rutin olahraga 30 menit setiap hari, jalankan pola makan sehat, dan setop merokok.
Gaya hidup sehat bisa membuat aliran darah lebih lancar, membantu menurunkan berat badan, dan mengontrol penyakit kronis.
Dengan begitu, fungsi seksual juga bisa lebih baik.
4. Luangkan waktu lebih lama untuk foreplay
Selepas menopause, wanita butuh waktu lebih lama untuk terangsang. Jadi, upayakan untuk mengoptimalkan sesi pemanasan sebelum bercinta.
Jika beragam tips hubungan intim setelah menopause di atas sudah dijajal tapi problem seksual ini belum teratasi, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter atau terapis seks.
Perlu diingat, hubungan intim bukanlah satu-satunya cara membangun kemesraan dengan pasangan.
Anda juga bisa membangun keintiman dengan berpelukan, berbagi hobi, atau jalan-jalan berdua.
Gejala menopause
Tak hanya waktu munculnya, gejala yang dialami pun berbeda pada setiap perempuan.
Melansir dari laman parapuan.co, ada beberapa perempuan yang mengalami gejala parah dan terjadi tiba-tiba maupun gejala yang muncul secara singkat saja.
Mengenai gejala menopause, tingkat dan lamanya waktu kemunculan gejala tersebut dipengaruhi oleh kesehatan ovarium dan gaya hidup tertentu.
Jika memiliki riwayat penyakit seperti kanker ovarium atau gaya hidupmu tidak sehat akan cenderung meningkatkan tingkat keparahan dan durasi gejala.
Tanda-tanda paling umum dalam perimenopause yakni ditandai dengan haid yang tidak teratur.
Selain itu, kamu akan mengalami gejala vasomotor, seperti hot flashes, keringat saat malam hari, atau kemerahan.
Gejala umum menopause lainnya meliputi:
- insomnia
- kekeringan vagina
Baca Juga: 6 Tips Ampuh Meningkatkan Gairah Seks pada Pasangan, Salah Satunya Jadwalkan Hubungan Intim
- penambahan berat badan
- depresi
- kegelisahan
- kesulitan berkonsentrasi
- masalah memori
- libido berkurang atau bertambah
- kulit, mulut, dan mata kering
- peningkatan buang air kecil
- payudara terasa sakit
- sakit kepala
- jantung berdebar
- infeksi saluran kemih (ISK)
- massa otot berkurang
- nyeri atau kaku sendi stiff
- massa tulang berkurang
- payudara kurang penuh
- rambut menipis atau rontok atau peningkatan pertumbuhan rambut di area lain dari tubuh, seperti wajah, leher, dada, dan punggung bagian atas. GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Parapuan |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar