GridPop.ID - Viral di TikTok, video seorang polisi yang kedapatan tidak hafal Pancasila.
Sebagaimana diketahui, Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, adalah salah satu elemen inti yang harus dipahami oleh setiap anggota polisi.
Baru-baru ini, sebuah kejadian di Cilacap telah memunculkan pertanyaan serius mengenai pemahaman Pancasila di kalangan anggota kepolisian.
Berikut kisah lengkapnya!
Terungkap nasib polisi yang sempat viral lantaran tidak hafal Pancasila.
Polisi itu awalnya bertugas di Cilacap, Jawa Tengah, namun kini kabarnya dipindahtugaskan.
Pada videonya tampak seorang polisi memimpin pembacaan Pancasila dengan pengeras suara dalam sebuah acara di tempat terbuka.
Diketahui video tersebut satu di antaranya diunggah Akun Instagram @infocilacap24jam, Rabu (18/10/2023).
Dalam keterangannya, polisi ini disebut bertugas di Polsek Kawunganten.
Pada videonya awalnya, terlihat pembacaan Pancasila ini berjalan normal dan diikuti hadirin.
Namun saat sila kedua, polisi itu justru mengucapkan sila ketiga.
Sontak hadirin pun menertawakannya.
Sadar akan kekeliruannya, polisi ini mengulang kembali membacakan Pancasila dari sila pertama.
Namun saat sampai di sila ketiga, polisi itu kembali keliru mengucapkannya.
Ia menggabungkan sila ketiga dan keempat.
Hadirin pun kembali tertawa. Polisi ini lantas buru-buru mengoreksi bahwa yang dimaksud adalah sila keempat.
Dilansir dari Kompas.com, Kasi Humas Polresta Cilacap Iptu Budi Pitoyo membenarkan pria dalam video itu merupakan polisi yang bertugas di Polsek Kawunganten.
"Betul, tapi sudah dipindahtugaskan," kata Budi melalui pesan singkat, Kamis (19/10/2023).
Menurut Budi, yang bersangkutan kemungkinan grogi karena membacakan Pancasila di hadapan orang banyak secara mendadak.
"Saya malah kurang tahu persis (lokasi dan waktu acaranya), yang jelas di acara mendadak di pengajian. Mungkin karena grogi, enggak siap di muka umum," ujar Budi.
Baca Juga: Viral di TikTok Mobil Pajero Kawal Ambulans Pakai Strobo, Ternyata Ada Aturan dan Sanksinya
SOSOK Bripka Rubangi, Polisi Mendadak Viral Gegara Tak Hafal Pancasila, Malu Disoraki Ibu-ibu
Mengenal sosok Bripka Rubangi, polisi yang viral diduga tak hafal pancasila hingga disoraki ibu-ibu.
Sebelumnya aksi Bripka Rubangi viral seperti yang diunggah oleh akun Instagram @Cekdrama.
Menilik dari unggahannya, sang polisi tampak menjadi pemandu untuk membacakan pancasila.
Mulanya pembacaan pancasila sangat lancar dipimpinnya dan intonasinya pun jelas, lugas serta tegas.
Namun saat membacakan sila kedua, sang polisi tampak grogi hingga ia lupa sila kedua.
Lantas siapakah sosok polisi yang tak hafal pancasila tersebut?
Adapun sosok anggota Polsek Kawunganten tersebut bernama Bripka Rubangi.
Bripka Rubangi menduduki jabatan sebagai Bhabinkamtibnas (Bintara Pembina Kamtibmas).
Ia menjadi bagian dari anggota Polsek Kawunganten, Cilacap, Jawa tengah.
Saat ini, Bripka Rubangi sedang menjalani tugas di Polresta Cilacap.
Baca Juga: MUA Kelewat Santuy, Pengantin Wanita Telan Pil Pahit Baju Kebesaran hingga Panggung Pelaminan Bocor
Viral di Media Sosial
Sebelumnya, seorang polisi dibuat malu karena disoraki oleh ibu-ibu karena tidak hafal pancasila.
Awalnya dalam video yang beredar, seorang anggota polisi pimpin pembacaan pancasila.
Diduga karena grogi, polisi itu mendadak tidak hafal pancasila.
Alhasil ibu-ibu yang menyaksikan kejadian itu langsung menyoraki sang polisi.
Video tersebut viral dibagikan akun Instagram @sedangrame diungah Selasa (17/10/2023).
Dalam video yang beredar dituliskan narasi sang polisi tak hafal pancasila, awalnya seorang anggota polisi memimpin membacakan pancasila.
Ia terlihat mengenakan seragam dinasnya dan mengenakan kopiah hitam.
Awalnya pembacaan pancasila sila pertama dibacakan lancar.
Intonasi polisi pun tegas membacakan sila pertama pacasila tersebut.
"Pancasila, satu ketuhanan yang Maha Esa," ucap sang polisi memimpin pembacaan pancasila.
Kemudian lafal pancasila tersebut diikuti para peserta yang terdiri dari ibu-ibu.
Lalu, polisi itu melanjutkan membaca sila kedua.
Namun pada saat membacakan sila kedua, sang polisi tampak grogi hingga ia lupa sila kedua.
"Dua, persatuan Indonesia," ucapnya.
Seketika suasana khidmat para hadirin riuh karena sang polisi salah mengucapkan sila kedua.
Sang polisi itu pun disoraki para ibu-ibu.
Diketahui sila kedua tersebut seharusnya 'kemanusiaan yang adil dan beradab'.
Sementara sang polisi melafalkan persatuan Indonesia yang merupakan sila ketiga.
Saat terjadi kesalahan, sang polisi tampak sadar dirinya salah dan meminta kesempatan untuk diulangi.
Sang polisi itu pun mengulangi membacakan pancasila tersebut.
Awalnya, pembacaan pancasila itu berjalan lancar.
Namun, sang polisi kembali melakukan kesalahan saat membacakan sila keempat.
Ia melupakan membacakan sila ke 4 hingga membuatnya kembali disoraki ibu-ibu.
Meski begitu, sang polisi akhirnya berhasil menuntaskan pembacaan pancasila tersebut hingga selesai.
@harsonondane.kompastv polisi tak hafal pancasila
♬ suara asli - NDANE CHANNEL - HARSONO NDANE CHANNEL
Dalam keterangan peristiwa polisi tak hafal pancasila tersebut dialami oleh seorang anggota polisi Polsek Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah.
Namun tak dijelaskan keterangan waktu dalam video tersebut.
Kini, video tersebut viral mendapat sorotan netizen.
Sejumlah netizen menyayangkan polisi tak hafal pancasila tersebut.
Namun ada juga netizen membela bahwa sang polisi tak hafal karena diduga grogi.
Berikut beragam komentar netizen.
"Mau tanya, apakah tidak hafal Pancasila, bisa mengamalkan Pancasila itu sendiri di dalam pekerjaan nya?"
"Kadang ada orang yang grogi didepan banyak orang.." tulis beragam komentar netizen.
Meskipun demikian, sang polisi akhirnya berhasil menyelesaikan pembacaan Pancasila hingga selesai.
Profil Polisi Tak Hafal Pancasila
Nama : Bripka Rubangi
Jabatan : Bhabinkamtibnas
Unit : Polsek Kawunganten
Lokasi Penugasan : Polresta Cilacap
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul "Imbas Tak Hafal Pancasila, Polisi di Cilacap Kini Dipindahtugaskan, Ini Kata Kasi Humas Polresta"
(*)
Source | : | TribunTrends.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar