Baca Juga: Dijamin Mr P Gak Gampang Loyo! Lakukan Tips Ini Agar Pria Tahan Lama saat Hubungan Intim
“Penis yang kebesaran justru menyakitkan.
Ukuran penis yang biasa-biasa saja justru lebih nyaman,” ujar dokter yang praktik di siloam Hospitals Lippo Vilage dan Siloam Hospital Kebon Jeruk.
Kemudian, pada kondisi ukuran penis tak normal seperti micropenis, akan mempengaruhi kepuasan seksual terutama bagi pria itu sendiri.
“Kalau micropenis, maka rangsangan tak efektif,” jelas dr. Heru.
Kendati kondisi tersebut tak mempengaruhi fungsi terutama kesuburan pria, tapi ia menyarankan agar pria dengan mikropenis tetap melakukan konsultasi dengan ahlinya.
“Periksa dulu, apakah ada masalah lain yang mendasari baru nanti diobati, kalau itu sebelum pubertas,” jelasnya.
Penyebab Mikropenis
Mengutip Kompas Health, mikropenis umumnya disebabkan oleh defisiensi testosteron janin yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, di mana yang paling umum adalah hipogonadisme hipogonadotropik.
Hipogonadisme hipogonadotropik adalah suatu kondisi yang terjadi ketika hipotalamus (bagian otak yang mengontrol sistem saraf otonom dan hipofisis) tidak mengeluarkan hormon yang merangsang testis untuk memproduksi hormon (testosteron) yang diperlukan untuk pematangan normal dan fungsi reproduksi.
Mikropenis juga dapat ditemukan dengan sindrom genetik yang dapat menyebabkan malformasi lainnya atau kondisinya mungkin idiopatik (memiliki penyebab yang tidak diketahui).
Pada masa bayi atau masa kanak-kanak, mikropenis biasanya didiagnosis melalui pengukuran panjang penis.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar