Tapi sebenarnya, kentut vagina bahaya nggak sih?
Seksolog dr Haekal Anshari mengatakan angin keluar seperti kentut dari miss V ini disebut juga sebagai kentut vagina atau queef.
Meski seperti kentut, queef tidak memiliki bau sama sekali.
"Queef bisa terjadi 1 hingga 2 kali hingga beberapa kali dalam sehari dan bisa dialami oleh sekitar 20 persen perempuan, baik yang sudah menikah maupun yang belum," ujar dr Haekal melalui konten edukasi kesehatan reproduksi dan seksual dikutip via Serambinews.com.
Meski tak semua wanita mengalaminya, namun umumnya kondisi queff lebih sering terjadi pada perempuan yang sudah menikah dan melahirkan secara normal.
"Saat terangsang, vagina mengembang seperti balon yang menyebabkan udara tersedot dan terperangkap di dalam vagina, sehingga saat dipenetrasi terjadi pelepasan udara yang terperangkap tersebut," sambungnya.
Ada beberapa sebab terjadinya queef, seperti aktivitas seksual penetrasi, penggunaan tampon dan pemeriksaan USG lewat vagina.
Ada juga faktor lainnya bisa berupa stretching oleh otot perut dan bokong, seperti yoga, split atau sit-up, termasuk juga karena hamil dan menopause.
Meski tidak berbahaya, tapi ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai.
Queef perlu diwaspadai jika disertai kondisi lain, yaitu kentut vagina yang disebabkan fistula atau saluran vagina yang tidak normal.
"Tanda fistula yang bisa dikenali berbau seperti kentut, ada rasa nyeri di dalam vagina dan dubur, atau disertai keluarnya air kemih atau air kencing, bahkan adanya kotoran dari dalam vagina," jelas dr Haekal Anshari.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Durasi Hubungan Intim Kurang dari 5 Menit, Normalkah? Ini Jawaban dari Seksolog Zoya Amirin
Source | : | Kompas.com,Serambinews.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar