GridPop.ID - Konflik Palestina dai Israel masih terus berlanjut hingga kini.
Banyak sipil yang sudah gugur setelah Israel meluncurkan bom ke Palestina.
Sejak konflik Palestina-Israel muncul istilah zonis yang kemudian viral di Tiktok.
Lalu apa arti dari kata viral Zionis ini? Simak penjelasannya.
Arti Kata Zionis
Melansir dari laman tribuntrends.com, Istilah “Zionisme” diciptakan pada tahun 1890 oleh Nathan Birnbaum .
Zionisme diartikan gerakan nasionalis Yahudi yang bertujuan untuk menciptakan dan mendukung negara nasional Yahudi Palestina, tanah air kuno orang Yahudi
Sejak berdirinya Negara Israel pada tahun 1948, Zionisme mencakup gerakan pembangunan Negara Israel dan perlindungan bangsa Yahudi di Israel melalui dukungan kepada Pasukan Pertahanan Israel.
Sejak awal, Zionisme menganjurkan tujuan-tujuan nyata dan spiritual. Orang-orang Yahudi dari semua aliran kiri, kanan, agama dan sekuler – membentuk gerakan Zionis dan bekerja sama untuk mencapai tujuannya.
Perbedaan pendapat dalam filsafat menyebabkan perpecahan dalam gerakan Zionis selama bertahun-tahun, dan sejumlah bentuk berbeda pun bermunculan. Khususnya: Zionisme Politik ; Zionisme Agama ; Zionisme Sosialis dan Zionisme Teritorial.
Tujuan Zionisme adalah menjadikan Israel sebagai pusat identitas Yahudi. Beberapa kritikus menyebut zionisme sebagai ideologi yang agresif dan diskriminatif.
Baca Juga: Populer di Kalangan Anak Muda, Ini Arti Kata Sohiban yang Viral di TikTok
Namun demikian, gerakan Zionis berhasil mendirikan tanah air Yahudi di negara Israel.
Sejarah Konflik Palestina dan Israel
Konflik Palestina dan Israel adalah permasalahan internasional yang masih berlanjut hingga kini.
Problematika antara Palestina dan Israel dipicu oleh perebutan kekuasaan wilayah.
Sejarah kawasan Palestina
Dilansir oleh kompas.com dalam buku Sejarah Timur Tengah Jilid 2 (2013) karya Isawati, kawasan Palestina pada masa lalu dikenal sebagai Kanaan, Yudea dan Tanah Suci.
Pada tahun 1000-586 Masehi, Palestina adalah negara Yahudi yang menjadi jajahan Babilonia, Persia, Macedonia dan beberapa kerajaan Yunani.
Baru pada tahun 636 Masehi, wilayah ini mulai berada di bawah kekuasaan Islam.
Latar belakang konflik
Awal konflik Palestina dan Israel terjadi pasca Perang Dunia I.
Di mana Inggris sebagai pemenang Perang Dunia I memberikan wilayah kepada bangsa Yahudi melalui Deklarasi Balfour (1917).
Baca Juga: VIRAL Ibu Menangis Anaknya Ditangkap Polisi: Kalau Mama Nggak Ada Baru Kamu Sadar
Dari peristiwa ini, bangsa Yahudi menganggap bahwa kawasan Palestina adalah tanah air mereka.
Dilain pihak, masyarakat Islam Palestina memiliki pendirian tersendiri terkait permasalahan klaim wilayah.
Dalam buku Timur Tengah dalam Pergolakan (1982) karya Kirdi Dipoyudo, masyarakat Islam Palestina menganggap bahwa Inggris memaksakan pendirian negara Yahudi di kawasan Palestina yang bertentangan dengan keinginan mayoritas masyarakat Palestina.
Selain itu, masyarakat Palestina juga menganggap bahwa negara-negara Barat berusaha untuk menyelesaikan masalah pengungsi Yahudi di Eropa dengan merebut wilayah di negeri Arab.
Perkembangan konflik Pada 23 – 29 November 1947 PBB mengadakan sidang terkait permasalahan Palestina.
Dari sidang tersebut keluar sebuah resolusi yang berisi pembagian wilayah Palestina bagi Yahudi dan Muslim.
Namun, resolusi tersebut ditolak oleh pihak Muslim karena mereka menuntut seluruh wilayah Palestina.
Pada tahun 1948, terjadi perang antara masyarakat Muslim dan Yahudi di Palestina.
Dalam perang ini, Yahudi-Israel mampu mengalahkan Islam-Palestina dan menggagalkan pendirian negara Palestina.
Kekalahan tersebut menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat Islam-Palestina.
Mereka terpecah menjadi beberapa golongan dan mayoritas wilayah Palestina dikuasai oleh Yahudi-Israel.
Baca Juga: Bisa Kamu Pakai untuk Membalas Chat 'Y', Ternyata Ini Arti 'LL' yang Tengah Viral di TikTok
Pada tahun 1964, perjuangan Islam-Palestina kembali muncul dengan didirikannya Palestine Liberation Organization (PLO).
PLO bertujuan untuk mendirikan negara Palestina yang berdaulat melalui perang maupun diplomasi.
PLO aktif dalam melakukan perlawanan gerilya kepada pendudukan Israel.
Selain itu, mereka juga berusaha menggalang dukungan dari negara-negara muslim Arab dan internasional dalam forum PBB.
Perjuangan PLO dan Islam-Palestina mendapatkan hasil pada 15 November 1988 dengan proklamasi kemerdekaan Palestina.
Proklamasi tersebut mendapat pengakuan dari 20 negara dunia, termasuk Indonesia.
Di sisi lain, Israel, Amerika Serikat, dan beberapa negara Barat menolak proklamasi kemerdekaan Palestina.
Hal tersebut menyebabkan konflik antara Israel dan Palestina masih tetap berlangsung hingga sekarang.
Dampak konflik Palestina dan Israel
Beberapa dampak dari konflik Palestina dan Israel bagi dunia internasional, di antaranya:
- Munculnya sentimen anti Yahudi di beberapa negara Islam
Baca Juga: Awas Salah Konteks! Ternyata Ini Arti Kata 'LL' yang Viral di TikTok untuk Balas Chat 'Y'
- Munculnya solidaritas umat Islam dunia untuk mendukung perjuangan Palestina
- Terjadi krisis politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar