GridPop.ID - Hubungan intim bertujuan untuk mencapai kepuasan seksual.
Orgasme menjadi salah satu tujuan yang ingin diraskan oleh wanita saat melakukan hubunga intim.
Dilansir oleh tribunjogja.com dari Well San Francisco, salah satu manfaat orgasme adalah meningkatkan semangat.
Kesehatan mental adalah hal yang perlu diperhatian. Salah satu caranya dengan orgasme saat melakukan hubungan intim.
Orgasme dapat baik untuk kesehatan mental, salah satu manfaat yaitu dapat meningkatkan semangat.
Saat orgasme Anda melepaskan zat kimia saraf di otak yang membuat perasaan Anda lebih menyenangkan.
Namun tak cuma merem melek kepuasan, ternyata ada juga efek buruk orgasme.
Banyak orang meyakini, puncak dari sebuah hubungan seksual adalah tercapaikan orgasme.
Tak hanya bagi pria, orgasme yang dicapai oleh seorang wanita juga dipercaya mendatangkan kepuasan tersendiri, termasuk berbagai efeknya.
Ya, ternyata ada potensi efek samping yang dirasakan wanita saat merasakan orgasme, yakni sakit kepala. Walau begitu, kemungkinannya kecil.
Melansir dari laman kompas.com, sekitar 1:100 orang wanita mengatakan mengalami sakit kepala atau disebut chepalgia orgasm.
Pakar seks Chantelle Otten mengatakan, fakta ini mematahkan pengetahuan selama ini yang menyebut bahwa orgasme menghilangkan rasa sakit.
"Gairah seksual yang meningkat membawa sensasi yang berbeda di otak dan tubuh, efeknya bisa sangat menyusahkan bagi penderitanya," kata Chantelle.
Efek buruk orgasme
Namun, sakit kepala bukanlah satu-satunya efek samping yang buruk saat orgasme.
Penelitian terbaru mencatat beberapa efek samping lain seperti tangisan yang tidak terkendali, sakit di wajah, rasa panik, kejang, dan bersin.
Salah satu studi bahkan mengatakan ada wanita yang merasakan sensasi di kaki kirinya saat orgasme. Dokter menyimpulkan kondisi tersebut karen ada saraf yang rusak.
Kejadian aneh lain adalah perempuan yang khawatir pasangannya tidak berhenti tertawa setelah dia orgasme.
Dibanding efek samping lain, sakit kepala adalah efek paling luar biasa.
Setidaknya ada dua bentuk sakit kepala yang akan diderita. Pertama adalah tekanan di bagian kepala yang berakibat rasa sakit saat melakukan aktivitas seksual.
"Bentuk kedua adalah rasa sakit yang menusuk sebelum atau saat orgasme," ujar Chantelle.
Rasa sakit ini dipercaya dipicu oleh kepala yang tegang serta kontraksi antara otot rahang dan leher sehingga penderita akan merasa sakit di bagian-bagian tersebut.
Namun, hingga saat ini belum diketahui penyebab kondisi tersebut.
"Sulit untuk mengetahui berapa banyak perempuan yang mengalami reaksi fisik atau psikologis yang tak biasa dari orgasme karena hal tersebut sangat langka dan hanya sedikit penelitian tentang hal itu," ujar Chantelle.
Oleh karena itu, bila ada seseorang yang mengalami kondisi seperti rasa panik tiba-tiba dan kejang setelah orgasme, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis saraf.
Rasa sakit yang mengganggu ini tentu bisa menurunkan keinginan melakukan hubungan intim.
Sementara untuk kondisi yang lebih ringan seperti sakit di bagian kaki, tertawa dan bersin, orang memang akan merasa malu tapi dia yakin setiap orang bisa mengatasinya. Gridpop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunjogja.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar