Dalam kesempatan itu, pria 38 tahun ini juga menjelaskan soal makna ungkapan 'ngegembel' yang dimaksud dalam tulisan.
"Caption-nya itu sebenernya 'ngegembel' dulu (terus) koma 'makan pinggir jalan',"
"Aku nggak tahu masalahnya di mana, dan ketika konten itu naik, dua jam kemudian aku ngelihat ada beberapa perdebatan. Ada yang bilang nggak papa, ada yang ngehujat," terang Richard Lee.
"Yaudahlah supaya netizen nggak baper aku ubah aja caption-nya, eh malah netizen heboh banget," tambahnya.
Secara tegas, ia mengatakan tidak berniat untuk menyinggung siapapun yang suka makan di pinggir jalan.
Atau malah menyamakan orang yang suka makan di pinggir jalan sebagai seorang gembel.
"Padahal aku nggak pernah ngatain makan di pinggir jalan sama dengan gembel,"
"Itukan berbeda, itu namanya menghina," ucap Richard Lee.
Lebih dari itu, Richard Lee menilai kemampuan literasi netizen Indonesia kurang.
Lantaran tidak bisa memaknai caption-nya dengan baik.
"Aku ngerasa masyarakat Indonesia akhir-akhir ini agak lebih baperan nggak sih, mudah tersulut, mudah emosian,"
"Mereka menyalahartikan literasi captionku. Ya mungkin buat adik-adik, bisa lebih belajar bahasa Indonesia lagi. Cuma kalau memang tetap pada merasa aku yang salah, ya berarti aku yang butuh sekolah lagi," tuturnya.
@drrichardlee Jarang banget makan dg penampilan ngegembel spt ini ????
♬ original sound - dr. Richard Lee, MARS, ph.D
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Soal Konten Nge-gembel, Richard Lee Salahkan Warganet Baperan, Ogah Minta Maaf, Akui Tak Salah"
(*)
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar