Hal ini terjadi karena bagi sebagian wanita hamil, secara psikologis dia merasa wanita yang sempurna sehingga dia mengekspresikan cintanya melalui hubungan seksual.
"Apalagi kalau dia bisa melakukan hubungan intim meskipun bentuk tubuhnya tidak sebagus yang sebelumnya, tapi suaminya masih melakukan hubungan, dia akan merasa 'oh suamiku inta sama aku dan bukan sekedar tubuhku saja," tambah dr Boyke.
Namun meski begitu, perlu diingat bahwa setiap kehamilan memiliki tingkat kekuatan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, dr Boyke menyarankan sebelum berhubungan intim, seorang istri harus konsultasi dulu ke dokter untuk mengecek apakah aman jika melakukan hubungan intim saat sedang hamil.
Kondisi yang Membuat Ibu Hamil Dilarang Berhubungan Intim
Menurut dr Boyke, ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil dilarang berhubungan intim.
Berikut adalah beberapa kondisi selama kehamilan yang membuat ibu hamil sebaiknya tidak berhubungan intim:
1. Riwayat Keguguran dan Pendarahan
Seorang ibu hamil tidak dianjurkan berhubungan intim terutama pada trimester pertama jika pada kehamilan sebelumnya ia pernah mengalami keguguran dan pendarahan.
Namun jika sudah melewati fase trimester pertama, boleh-boleh saja, artinya janin juga sudah kuat sehingga rentan keguguran dan pendarahan.
"Kalau dia ada riwayat keguguran, pendarahan, biasanya trimester pertama jangan dulu deh tapi kalau misalnya sehat-sehat aja, kita anjurkan boleh, seminggu dua kali its oke," sambung dr Boyke.
Source | : | Serambinews.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Helna Estalansa |
Komentar