GridPop.ID - Dampak buruk dari media sosial adalah bisa menyebabkan pertikaian.
Hal inilah yang dialami seorang wanita di Pati, Jawa Tengah bernama Ratna Setiowati.
Ratna dipukul oleh seorang pria yang merasa tersindir dengan statusnya di WhatsApp.
Melansir TribunStyle.com, insiden penganiayaan ini terjadi di Desa Bumiharko, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati.
Ratna dianiaya seorang pria berinisial S.
Diaku Ratna ia memang sempat mengunggah status di WhatsApp yang berbunyi:
"Gk ono gunane kowe dadi lanang. Percuma cangkeme lower. (Tidak ada gunanya kamu jadi laki-laki. Percuma, mulutnya 'ember')."
Diakui Ratna status itu tidak ditujukan pada siapapun termasuk S.
S mengomentari status tersebut dan meminta Ratna tidak berbuat aneh-aneh.
Baca Juga: Banyak Digunakan oleh Pasangan saat Mengirim Pesan, Apa Arti Double Text yang Lagi Viral di TikTok?
Lewat pesan WA, Ratna membantah kecurigaan S dan mengatakan bahwa status tersebut bukan ditujukan kepadanya.
Sayangnya pria berinisial S ini merasa tersindir dengan status tersebut lalu mendatangi Ratna ke rumahnya pada Kamis (23/11/2023).
"Dia nggak ngomong apa-apa, saya langsung dipukul keras pakai sandal jepit karet. Saya dipukuli di bagian wajah, kepala, tangan, dan paha. Pukulannya keras, lebih dari tujuh kali," ungkap Ratna.
Belum puas, S keluar mengambil batu berukuran cukup besar untuk menghantam Ratna.
Beruntung, aksi itu berhasil dicegah oleh warga.
Ratna pun melaporkan S ke Polsek Winong.
Kasus Lain
Kasus lain juga dialai seorang pria bernama Eko Ahmat Ariyadi (27) yang tewas dianiaya 13 orang.
Ia dihajar menggunakan paving hingga ditikam dengan senjata tajam.
Diberitakan Tribunnews.com, Tersangka Saiq Fazal alias Bongo (27) mengatakan, penggeroyokan itu bermula ketika membuat status WhatsApp yang menyindir saksi Ayuf Yanuar Rachman yakni kalimat kalau tidak mau kumpul-kumpul lagi tidak apa-apa.
Namun, status tersebut malah direspon tersangka Andre William yang merasa tersindir.
Ketika mencari Ayuf, para tersangka malah bertemu korban Eko alias Kodok.
Sewaktu bertanya keberadaan Ayuf, dijawab korban tak perlu mencari Ayuf, melainkan menantang tersangka Achong untuk duel.
"Tantangan itu ditunjukan ke Achong," beber tersangka Andrew.
Perkelahian itu ternyata berujung pengeroyokan. Korban dihajar 13 tersangka menggunakan paving dan pisau.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Tribunstyle.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar