GridPop.ID - Viral sepasang pengantin di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengalami kesurupan ketika acara tengah berlangsung.
Berawal dari pengantin perempuan yang suka berdandan menunjukkan sikap yang tak biasa.
Tak hanya mempelai wanita yang kesurupan, pengantin pria juga lantas mengalami hal yang sama.
Momen yang bikin bulu kuduk merinding ini terekam dan diunggah oleh akun instagram @indoviral8.
Disebutkan bahwa peristiwa ini terjadi dalam sebuah pesta pernikahan di Banjarmasin.
Seperti yang terlihat dalam video, tampak sepasang pengantin mulai berteriak-teriak saat acara dimulai.
Selain teriak, di situ juga mulai tercium bau yang aneh.
Awalnya, tak ada yang menyadari akan keanehan dari kedua mempelai ini.
Kedua mempelai juga tampak santai saat mengalami kesurupan.
Baca Juga: Populer di Kalangan Gen Z, Ini Arti Kata Qurrota Ayun yang Viral di TikTok
Saat itu, pengantin wanita tampil memakai riasan lengkap dengan busana adat mulai bertingkah tak wajar.
Dia terlihat mulai menunjuk-nunjuk ke arah pelaminan.
Kejadian ini membuat beberapa orang yang berada di lokasi kebingungan.
Keluarga mempelai tampak panik melihat kondisi pengantin. Akhirnya, mereka membawa pengantin wanita tersebut ke dalam rumah.
Sesampainya di rumah bukannya sembuh, pengantin wanita ini justru makin menjadi-jadi. Dia terus berteriak-teriak histeris.
Tak cuma itu, pengantin wanita ini juga mulai bicara tidak jelas dan tertawa keras.
Tak lama kemudian, mempelai pria juga menyusul dan ikut mengalami kesurupan.
Pengantin pria histeris sembari menari-nari tak jelas hingga beberapa orang terlihat berusaha menenangkan dirinya.
Kemudian, ada seorang wanita paruh baya menepuk-nepuk punggung mempelai pria itu.
Lalu beberapa saat, pengantin pria itu tampak terduduk di atas lantai dengan kondisi masih kesurupan.
Dia terdengar meminta kembang tujuh rupa.
Walhasil tanpa menunggu waktu lama, permintaan pengantin pria itu diikuti oleh pihak keluarga.
Beberapa orang yang berusaha menenangkan pasangan pengantin itu mengatakan bahwa bunga kembang tujuh rupa yang diminta untuk mempelai pria yang sedang dibeli.
Momen puncak terjadi ketika kedua mempelai mendekatkan kepala untuk melepaskan pengaruh roh selama kesurupan.
Kesurupan sendiri merupakan hal yang dikenal masyarakat dan dipercaya ada kaitannya dengan mahkluk tak kasat mata.
Namun, benarkan fenomena ini terjadi karena adanya gangguan dari makhluk tak kasat mata? Lantas, bagaimana ilmu medis menjelaskan fenomena ini?
Dilansir dari Kompas.com, di mata medis, fenomena ini disebut sebagai possession trance disorder. Gangguan mental ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor sosial dan psikologis.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), possession trance disorder termasuk ke dalam gangguan disosiatif, yaitu gangguan mental yang ditandai dengan hilangnya sebagian atau seluruh integrasi akan pikiran, memori, identitas diri, kontrol gerakan tubuh, serta lingkungan sekitar.
Menurut laporan Eastern Journal of Medicine, kasus ini lebih banyak dijumpai di negara dunia ketiga dan negara-negara bagian timur dibandingkan negara bagian barat.
Bahkan, di India kesurupan merupakan bentuk disosiasi yang paling sering ditemukan. Angka kejadiannya kurang lebih satu hingga empat persen dari populasi umum.
Dalam International Classification of Diseases 11th (ICD 11), menjelaskan gangguan kesurupan (possession trance disorder) ditandai dengan perubahan kesadaran individu, identitas individu tersebut kemudian tergantikan oleh identitas kepemilikan eksternal sehingga perilaku individu dikendalikan oleh hal di luar kesadaran dirinya.
Ketika melihat orang kesurupan atau mengalami possession trance disorder, orang-orang disekitarnya cenderung akan merasa ketakutan dan bingung.
Terlebih, jika orang kesurupan tersebut berbicara tak jelas, menjerit-jerit, dan merintih.
Ternyata, hal tersebut menjadi pemicu kesurupan massal. Ketika melihat orang kesurupan, otak akan menangkap hal tersebut seakan-akan kita sedang mengalaminya.
Baca Juga: Apa Arti Make Sense yang Viral di TikTok? Bahasa Gaul Sering Dipakai Anak Muda, Ketahui Maknanya
Setelah itu, tubuh akan merespons dengan masuk ke fase tekanan. Dalam hal ini, kita bisa terbawa kondisi yang dilihat dan melakukan hal yang sama.
Hal tersebut yang menyebabkan banyak kasus kesurupan massal yang terjadi karena faktor mirroring atau pengaruh otak yang membuat kita seolah mengalami dan merasakan.
Gejala-gejala beberapa waktu sebelum kesurupan antara lain kepala terasa berat, badan dan kaki terasa lemas, penglihatan kabur, badan terasa ringan, dan mengantuk.
Perubahan ini biasanya masih disadari, namun setelah itu orang yang mengalami gejala tersebut tiba-tiba tak mampu mengendalikan dirinya.
Berdasarkan jenis kelamin, perempuan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami fenomena kesurupan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Style |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar