Lebih parahnya lagi, Lynn menjelaskan bahwa dia telah jatuh cinta padanya, sampai-sampai dia akan melakukan apa saja yang dia minta.
Pada saat lamaran, mereka telah berpacaran selama sekitar dua tahun, dan pikiran untuk bertunangan tidak pernah terlintas dalam benak Lynn.
Dia merasa bahwa meskipun jatuh cinta dengan mantan pacarnya sekarang, dia belum merasa siap untuk menikah.
Pada hari lamaran, sang mantan memutuskan untuk memberikan kejutan kepada Lynn dengan membawanya ke sebuah taman hiburan di Orlando, Florida.
Begitu mereka sampai di taman, mantan Lynn memutuskan untuk mendaftar sebagai kontestan dalam salah satu pertunjukan permainan kompetisi, dan tepat sebelum permainan dimulai, dia memberikan telepon genggamnya kepada Lynn dan memintanya untuk merekam.
"Saya merekam dari ponselnya yang ia suruh pegang, dia mulai menerima pesan teks yang muncul di layar,
Pesan-pesan teks itu ternyata berasal dari selingkuhannya yang telah ia ganggu selama kami bersama."
Menurut pesan-pesan tersebut, selingkuhannya marah karena pagi itu dia mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak bisa bertemu lagi karena dia akan melamar Lynn.
Setelah melihat pesan-pesan itu, Lynn ingat hatinya terasa sesak dan merasa seolah-olah dunianya runtuh di sekelilingnya.
Namun, dia tidak bisa membiarkan semua emosi ini muncul karena dia duduk di tengah kerumunan ratusan orang saat pacarnya melamarnya.
"Saya bukan tipe perempuan yang suka jika orang lain melihat saya berkeringat. Saya tetap tenang, saya hanya tersenyum dan berpura-pura bahwa saya adalah wanita yang paling gembira dan paling bahagia di planet ini."
Source | : | tribunnewsmaker,ChatGPT |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar