Kedua keluarga kemudian merundingkan mahar dan pernikahan.
Keluarga mempelai wanita menuntut harga mahar lebih dari 200.000 yuan (lebih dari Rp436 juta).
Meski maharnya cukup tinggi saat itu dia berpikir menikahi istri cantik ini sama sekali tidak sia-sia.
Dengan pemikiran itu, suami ini berusaha mengumpulkan uang mahar secukupnya dan keduanya kemudian menggelar pernikahan.
Awalnya pernikahan mereka dipenuhi kebahagiaan sampai akhirnya sifat asli istri pria ini keluar.
Sang istri tidak melakukan apa pun di rumah.
Setiap hari dia hanya makan, tidur, bermain ponsel, memberi makan kucing, dan sesekali mengajaknya jalan-jalan.
Sebagai seorang istri, ia tidak memasak dan tidak tahu cara membersihkan rumah.
Dengan jorok, makanan kiriman, kotak, botol air, dan sampah lainnya dibuang ke lantai.
Ruangan penuh sampah, bahkan bertumpuk di bawah tempat tidur.
Sang suami tidak tahan sehingga terpaksa tidur di luar.
Source | : | sanook.com,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar